| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Thursday, October 12, 2006,1:10 PM

Korut: Sanksi Lebih Keras Sama dengan Ajakan Perang

beijing, rabu - Dorongan dari sejumlah pihak mengenai sanksi lebih keras terhadap Korea Utara sama artinya dengan mengajak berperang. Sanksi itu adalah hukuman atas tindakan negara itu melakukan uji coba bom nuklir.

"Sanksi-sanksi itu tidak masuk akal. Jika sanksi berskala penuh diterapkan, kami akan menganggap itu sebagai sebuah pengumuman perang," tegas seorang pejabat Korut di Kedutaan Besar Korut di Beijing.

Dia menggugat mengapa PBB tidak mempermasalahkan India ketika negara itu menerima teknologi nuklir dari AS. "Semakin banyak sanksi yang kami terima, semakin kuat pula respons yang akan kami berikan," ungkapnya.

Sikap keras dan nekat Korut itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, membuat Pemerintah Korea Selatan (Korsel) segera memeriksa kesiapan militer jika terjadi perang nuklir dengan Korut.

Menteri Pertahanan Korsel Yoon Kwang-ung juga telah menginstruksikan untuk mulai meningkatkan rencana operasional negara itu dan strategi-strategi militer lainnya setelah Korut mengancam akan melakukan uji coba nuklir.

Sementara itu, mantan Presiden Korsel Kim Dae-jung, seperti dilaporkan Aljazeera, menilai, memanasnya situasi di Semenanjung Korea adalah akibat kegagalan Pemerintah AS.

AS dipersalahkan

Kim Dae-jung—yang populer dengan kebijakan "matahari terbit"—merangkul dan mengupayakan rekonsiliasi dengan Korut, mengungkapkan, perubahan kebijakan AS yang drastis sejak George W Bush menjadi Presiden AS justru membuat kondisi berubah sangat drastis.

Di masa kepemimpinan Presiden Bill Clinton, AS mendukung Korsel untuk membujuk negara komunis itu meninggalkan ambisi nuklir. Uji coba nuklir oleh (Korea) Utara membuktikan bahwa kebijakan AS terhadap (Korea) Utara sudah salah sejak awal.

AS jangan mempunyai misi melakukan perubahan rezim, tetapi harus mau membuat kesepakatan atas dasar memberi dan menerima dengan Korut," ungkapnya. Kim menilai, AS harus segera menyesuaikan kembali kebijakannya atas Korut dan melanjutkan dialog. (AP/AFP/OKI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home