| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, May 19, 2006,3:05 PM

UE Tahu Operasi Rahasia CIA

Pemerintah Eropa Terlibat Langsung Penerbangan Tersangka Teroris

Strasbourg, Kamis - Gelombang penerbangan rahasia yang dilakukan badan intelijen CIA untuk memindahkan tersangka teroris ke sejumlah penjara di negara-negara Eropa adalah atas sepengetahuan negara bersangkutan. Sedikitnya 50 orang telah dipindahkan ke penjara negara ketiga di mana mereka dianiaya.

Para penyelidik dari Parlemen Eropa yang melakukan investigasi di AS dengan mewawancarai sejumlah pejabat pemerintah dan intelijen AS mengungkapkan temuan mereka dalam jumpa pers di Strasbourg, Perancis, Rabu (17/5) malam.

Penerbangan rahasia yang dilakukan CIA untuk memindahkan tersangka teroris itu dikenal dengan sebutan rendition. Para tahanan itu dipindahkan ke penjara rahasia negara-negara ketiga agar bisa disiksa dan dianiaya untuk memperoleh informasi. Metode pemeriksaan seperti itu tidak bisa dilakukan di penjara-penjara AS yang terikat aturan hukum setempat.

"Semua tokoh yang kami temui (di AS) mengisyaratkan atau mengonfirmasi bahwa program pemindahan itu tidak bisa dilaksanakan tanpa sepengetahuan dan dukungan pemerintah setempat," kata Carlos Coelho, anggota komisi Parlemen Eropa yang menyelidiki kasus ini.

"Para pejabat di Deplu AS lebih banyak berbicara dalam bahasa diplomatik bahwa AS tidak pernah melanggar kedaulatan negara-negara Uni Eropa. Sedangkan pejabat yang lain mengakui bahwa pemerintahan di Eropa terlibat langsung," kata Coelho yang beserta rekan-rekannya berada di AS dari tanggal 8-12 Mei.

Penyelidik lainnya, Claudio Fava dari Italia, mengungkapkan, 30 sampai 50 orang telah diserahkan oleh AS sejak serangan 11 September 2001. "Kami juga memperoleh konfirmasi dari sumber-sumber yang dipercaya di CIA bahwa penculikan Abu Omar di Milan tak akan bisa terjadi tanpa sepengetahuan badan intelijen Italia," kata Fava.

Omar, warga negara Mesir, diyakini diculik agen-agen CIA pada Februari 2003 di Milan dan kemudian diterbangkan ke Jerman lalu ke Mesir. Di penjara Mesir ia mengalami penyiksaan.

Kasus serupa terjadi pada Khaled el-Masri, warga negara Jerman, yang "dipindahkan" dari Macedonia ke Afganistan. Masri yang kini menggugat CIA mengungkapkan, militer AS menyekapnya di sebuah penjara selama berbulan-bulan pada tahun 2004.

Komisi Parlemen Eropa juga mempertanyakan keberadaan penjara-penjara rahasia CIA di Eropa, khususnya di Polandia dan Romania.

"Mereka (pejabat intelijen AS) mengatakan memang terdapat penjara (rahasia) di Eropa, Asia, dan Afrika," kata Fava.

Dick Marty, penyelidik dari Dewan Eropa yang dikenal vokal, menyebut pemindahtanganan tahanan itu sebagai "penyiksaan yang meminjam tangan orang lain" (outsourcing torture).

Penyelidikan panjang

Penyelidikan kasus ini diyakini akan memakan waktu panjang karena melibatkan "tangan-tangan kekuasaan" yang berupaya menyembunyikan kesalahan.

Kasus ini pertama kali diungkapkan The Washington Post tahun lalu yang laporannya memperoleh penghargaan jurnalistik bergengsi.

Parlemen Eropa bulan lalu menyimpulkan, terjadi lebih dari 1.000 penerbangan rahasia CIA yang transit di negara-negara Eropa. CIA juga bertanggung jawab terhadap penculikan sejumlah orang dan menahan mereka secara ilegal di ranah Eropa.

Amnesty International belum lama ini menyatakan, penyiksaan dan perlakuan tak manusiawi berlangsung di tempat-tempat tahanan yang dikelola AS di Afganistan, Irak, Kuba, dan lainnya. Washington membantah tuduhan ini. (AFP/REUTERS/MYR)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home