| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Thursday, May 18, 2006,12:05 PM

Iran Tolak Usulan Uni Eropa

Ahmadinejad Ingatkan Kesiapan Mundur dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir jika Ditekan


teheran, rabu - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menolak mentah-mentah tawaran Uni Eropa yang akan memberikan insentif kepada Iran asalkan negara itu menghentikan aktivitas nuklirnya. Iran juga mengingatkan agar jangan terus ditekan karena mereka siap mundur dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir.

Ahmadinejad di depan ribuan rakyat Iran yang memenuhi sebuah lapangan di pusat kota Arak, Rabu (17/5), mengungkapkan, jika Iran menerima insentif yang ditawarkan Uni Eropa (UE) dengan imbalan menghentikan pemrosesan bahan bakar nuklir, hal itu sama saja dengan menukarkan permen dengan emas.

"Mereka mengatakan kami akan memberi Iran insentif. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka tengah berhadapan dengan anak berusia empat tahun, dan mengatakan padanya bahwa mereka akan memberikan permen atau kacang dan mengambil emas darinya sebagai imbalan," ungkapnya.

Arak merupakan salah satu lokasi reaktor nuklir air berat yang dibangun Iran meskipun ditentang negara-negara Barat. "Iran tidak akan menerima ajakan penghentian atau pembekuan (aktivitas nuklir)," tegas Ahmadinejad yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi negara.

Presiden Iran itu menambahkan, Iran telah memercayai UE tiga tahun lalu dan menerima penghentian kegiatan. "Akan tetapi hal ini terbukti merupakan pengalaman yang pahit dalam sejarah rakyat Iran. Kami tidak akan digigit oleh ular yang sama dua kali," ungkapnya mengingatkan bahwa pada akhirnya keputusan Iran untuk menghentikan kegiatan malah berujung dilaporkannya Iran ke Dewan Keamanan (DK) PBB.

Pertemuan ditunda

Pertemuan tingkat tinggi lima negara anggota tetap DK PBB ditambah Jerman, yang semula dijadwalkan hari Jumat (19/5), akhirnya ditunda. Pertemuan yang akan diselenggarakan di London, Inggris, itu menurut beberapa diplomat dijadwalkan diubah ke hari Selasa (23/5) atau Rabu untuk memberikan waktu lebih banyak untuk berdiskusi melalui telepon mengenai apa-apa yang harus dimasukkan ke dalam paket insentif dan hukuman yang akan ditawarkan kepada Iran.

Ditambahkan, di sisi lain AS masih berusaha mencari usulan hukuman yang lebih keras jika Iran tidak menghentikan pengayaan uranium. "Paketnya belum disetujui. Paket itu masih dikembangkan dan kami mungkin akan bertemu pekan depan di Eropa untuk mempelajarinya. Saya akan pergi ke London untuk pembicaraan mengenai hal itu," kata Wakil Menlu AS Nicholas Burns.

Menurut sumber diplomat, UE dan Ketua Kebijakan Luar Negeru UE Javier Solana merencanakan akan menawarkan kepada Iran sebuah reaktor air ringan (menggunakan air biasa/ H>h 6024m,0<>w 6024m<2>h 9738m,0<>w 9738m<0). Tawaran serupa itu sebenarnya pernah disampaikan kepada Iran tahun lalu, tapi juga ditolak mentah-mentah Iran.

Sejauh ini para anggota DK PBB masih berbeda pendapat mengenai bagaimana menanggapi penolakan dari Iran. Pemerintah AS bersama tiga negara UE menginginkan dikeluarkannya resolusi yang secara hukum mengikat Iran untuk menghentikan seluruh aktivitas nuklir. Akan tetapi, Rusia dan China mengkhawatirkan resolusi seperti itu hanya akan memperburuk ketegangan dan membuka pintu bagi tindakan militer.

Presiden Iran memperingatkan, tekanan yang terus-menerus terhadap Iran atas program nuklirnya bisa menghasilkan reaksi yang berlawanan.

"Jangan memaksa pemerintah-pemerintah dan bangsa-bangsa yang menandatangani Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) untuk mencabutnya kembali," papar Ahmadinejad.

Presiden Iran itu menegaskan, selama bangsa Iran bertakwa mereka akan mampu mengatasi semua permasalahan dan mempermalukan para lawan.

"Ketahuilah bahwa keputusan apa pun yang tidak mengakui hak bangsa Iran tidak akan diakui oleh bangsa Iran dan akan diabaikan," tegasnya.

Ahmadinejad berulang kali menekankan, Iran tidak membutuhkan insentif apa pun. "Kami hanya minta, jangan salah menilai kami," tegasnya.

Ditambahkan, bangsa Iran menyarankan agar bangsa Eropa tidak mengorbankan kepentingan-kepentingannya untuk kepentingan pihak lain, yaitu AS. (AP/AFP/Reuters/OKI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home