| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, May 19, 2006,2:59 PM

Ejaan Pram

PAMUSUK ENESTE

Dalam rubrik ini Salomo Simanungkalit pernah menyinggung ungkapan banyak seorang yang berasal dari Pramoedya Ananta Toer. Ungkapan itu dikutip dari pidato Pram di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 6 Februari 2005. "Dalam hal watak dan keberanian, saya mengatakan di Aceh banyak seorang, sementara di Jawa dan daerah lain banyak orang," kata Pram (Kompas, 9 Desember 2005).

Bukan sekali itu sebetulnya Pram memunculkan ungkapan baru. Kalau kita simak novel Bumi Manusia (cetakan ketujuh, 2001), sudah sejak awal Pramoedya mengenalkan kata atau ungkapan baru seperti seharmal dan sassus. Seharmal dipakai untuk kependekan sehari semalam, misalnya dalam kalimat: "Diramalkan akan cuma seharmal! Hanya seharmal!" (hlm 3). Sassus digunakan untuk kependekan desas-desus, misalnya dalam kalimat: "Sassus, sembunyi-sembunyi diucapkan di antara teman-teman sekolah..." (4).

Tidak hanya itu kekhasan Pram. Pada halaman-halaman Bumi Manusia, kita pun menjumpai kata mysteri (1), syah (22 dan 40), sekali pun (25, 32, dan 37), dan ethymologi (33). Kata-kata tersebut lazim kita eja misteri, sah, sekalipun, dan etimologi. Pram pun kerap menghilangkan huruf e di antara dua konsonan, seperti pada kranjang babi (5), ketrampilan (7), prilaku (10), klas (32, 33, dan 38), blacu (26 dan 27), glagah (34 dan 35), dan grobak (41).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home