| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, May 19, 2006,3:03 PM

Chavez Bertemu Khadafy, Bicarakan Minyak

Tripoli, Kamis - Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang negaranya baru saja mendapat embargo senjata AS, disambut hangat di Tripoli, Rabu, oleh pemimpin Libya Moammar Khadafy, yang baru saja memperoleh pemulihan hubungan diplomatik dari AS dan dicabut dari daftar negara sponsor terorisme.

Setelah bersantap malam dengan Khadafy, Chavez mengimbau dunia untuk menentang AS.

"Kami menentang AS, sang imperialis," katanya kepada wartawan. "Kami tidak menerima hegemoninya. Seluruh dunia seharusnya bersatu melawan Amerika."

Dia menganggap enteng embargo senjata AS dengan mengatakan, "Kami membuat senjata sendiri dan kami mempunyai beberapa dari Eropa, Asia, dan Rusia, dan kami membiarkan pintu terbuka bagi China."

Sebelumnya, Khadafy bertemu Chavez di sebuah terminal VIP yang berhiaskan lubang-lubang peluru. Kedua pemimpin itu kemudian masuk ke sebuah Cadillac panjang model akhir dan dibawa ke sebuah tenda untuk pertemuan mereka.

Seorang pejabat Venezuela di Tripoli, yang minta identitasnya dirahasiakan, mengatakan pada Associated Press bahwa Chavez akan membicarakan dengan Khadafy "program-program sosial berdasarkan penghasilan minyak".

Dia mengatakan, pasar minyak global juga berada dalam agenda kedua pemimpin itu sebagai persiapan pertemuan OPEC mendatang, 1 Juni di Caracas.

Setelah itu, Chavez mengatakan pada wartawan bahwa Venezuela tertarik bekerja sama dengan Libya dalam proyek-proyek petrokimia dan untuk menjaga harga minyak yang berlaku tetap "adil".

Ini merupakan kunjungan Chavez keempat ke negara Afrika Utara itu.

Seorang pejabat Venezuela mengatakan, sebuah ikhtiar untuk memasok minyak biaya rendah ke negara-negara Afrika juga ada dalam agenda pertemuan.

Washington mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik, Senin lalu, dengan pemerintah Khadafy dan secara serentak mencabut Libya dari daftar negara yang mensponsori terorisme.

Pada hari yang sama, Washington mengenakan sanksi embargo senjata pada Venezuela. Chavez, yang berada di London ketika boikot senjata itu diumumkan, mengeluarkan reaksi pedas dengan mengatakan, "Itu sama sekali tidak ada artinya bagi kami."

Dia mengatakan, pemerintahnya tidak akan menjawab dengan tindakan balasan seperti pembatasan perjalanan.

"Tidak akan kami melakukan itu. Kami akan menemukan sebuah solusi untuk ini," katanya, dengan menyebut AS sebuah "kerajaan yang irasional".

"(AS) itu adalah sebuah kerajaan dan itu mempunyai kemampuan besar untuk mencelakakan negara-negara dunia," katanya.

Chavez dan Khadafy diperkirakan akan menandatangani sebuah kesepakatan. Libya dan Venezuela mempunyai hubungan yang hangat selama bertahun-tahun. Chavez telah empat kali berkunjung dan mendapat penghargaan HAM karena "melawan imperialisme" pada kunjungan terakhirnya. (AP/DI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home