| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Tuesday, May 16, 2006,11:16 AM

Chavez Bertemu Pemimpin Serikat Buruh

London, Senin - Presiden Venezuela Hugo Chavez bertemu dengan para pemimpin serikat buruh Inggris di pusat kota London, Senin (15/5), sehari setelah Chavez mengatakan sebuah serangan AS ke Iran atas program nuklirnya bisa menyebabkan melonjaknya harga minyak.

Chavez bertemu dengan Trade Union Congress, yang memiliki sekitar 70 afiliasi serikat buruh dan mewakili hampir 7 juta pekerja, dalam sebuah acara yang tertutup bagi media, kata serikat buruh itu. Dia kemudian mengadakan konferensi pers bersama Wali Kota London Ken Livingstone yang mengorganisasikan sebuah rapat umum bagi Chavez dengan para aktivis kiri hari Minggu malam.

Dalam pidato hari Minggu malam di sebuah auditorium gedung pertemuan masyarakat London, Chavez mengatakan bahwa sebuah serangan AS ke Iran atas program nuklirnya akan menimbulkan peningkatan militer yang sangat besar di Timur Tengah dan harga minyak akan melonjak menjadi sedikitnya 100 dollar AS per barel.

Chavez mengatakan, sebuah serangan militer AS akan mendorong sebuah serangan Iran pada sekutu AS, Israel, menimbulkan sebuah konflik yang lebih luas di kawasan itu. Dia juga memperingatkan bahwa kelas menengah harus membayar lebih banyak untuk BBM.

"Kalau AS menyerang Iran, antara lain, teman-teman Inggrisku dan kelas menengah ... akan harus memarkir kendaraan mereka karena minyak dapat mencapai 100 dollar AS satu barel atau lebih," kata Chavez pada acara Minggu malam di gedung serba guna yang dipadati hadirin dalam sebuah pidato yang berlangsung lebih dari tiga jam itu.

Chavez, yang menyebut Presiden AS George W Bush seorang "teroris" itu, juga mengkritik perang di Irak dengan menyebutnya Vietnam abad ke-21.

"Kalau mereka menyerang Iran saya rasa itu akan jauh lebih buruk dibanding di Irak," kata Chavez pada hadirin yang terdiri dari sekitar 500 anggota parlemen dan aktivis kiri Inggris.

Chavez berada di London untuk dua hari kunjungan yang dimaksud untuk memberi semangat pada gerakan sosial Eropa.

Pemimpin Venezuela itu tidak akan bertemu dengan PM Tony Blair maupun pejabat senior Pemerintah Inggris lain selama kunjungannya, menurut para pejabat.

Ketegangan antara kedua pemerintah telah meningkat sejak Februari, ketika Blair mengatakan di Majelis Rendah bahwa Venezuela "seharusnya mematuhi aturan-aturan masyarakat internasional". Blair juga mengatakan, ia ingin melihat sekutu Venezuela, Kuba, menjadi "demokrasi yang berfungsi".

Chavez telah menyebut Blair "antek imperialisme" karena hubungannya yang dekat dengan Bush. (AP/DI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home