| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, April 17, 2006,10:09 PM

Peringatan Paskah

Paus Benediktus XVI Prihatin akan Keadaan Dunia

Vatican City, Kompas - Dalam pidato Paskah yang pertama, Paus Benediktus XVI menyerukan penyelesaian terhadap berbagai konflik di dunia, mulai dari Afrika, Asia, hingga Amerika Latin. Paus juga mengharapkan pencapaian solusi yang terbaik soal isu nuklir meski ia tidak menyebutkan negara.

Sejak Minggu (16/4) pagi, umat memadati Lapangan Basilika Santo Petrus di Vatikan untuk menghadiri Misa Paskah. Sekitar 100.000 orang memadati lapangan itu dan meluber hingga ke arah Sungai Tiber pada pagi hari yang berangin dan agak mendung. Setelah misa, ia menyampaikan pidato Paskah, Urbi et Orbi (untuk Kota dan Dunia), yang pertama sejak menggantikan almarhum Paus Johanes Paulus II.

Pidatonya dalam bahasa Italia disebarkan ke 65 negara. Paus yang bernama asli Joseph Ratzinger itu kemarin sekaligus merayakan hari ulang tahunnya yang ke-79 pada 16 April. Saat mengucapkan "selamat Paskah", ia menyampaikannya dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia, Arab, dan Yahudi.

Lapangan Santo Petrus dipenuhi puluhan ribu bunga warna putih dan kuning, dua warna yang menjadi salah satu simbol utama Takhta Suci, yang disumbangkan oleh Belanda.

Setelah memimpin misa, Paus naik ke balkon utama basilika untuk berpidato, yang langsung disambut dengan ayunan gelombang bendera berbagai negara dan teriakan gembira dan meriah dari umat.

Dalam pidatonya, Paus menyatakan kekhawatirannya tentang dunia yang ada di dalam ketidakpastian, bergolak, dan tertekan karena penderitaan manusia yang meluas.

Soal konflik Timur Tengah, Paus mengatakan, "Semoga komunitas internasional, yang memberi penegasan soal hak Israel untuk eksis secara damai, turut membantu warga Palestina mengatasi keadaan sulit dan membangun masa depan, serta bergerak menuju terbentuknya negara berdaulat yang merupakan milik Palestina."

Ia berdoa untuk perdamaian Israel-Palestina dan mengajak semua pihak untuk berdialog dengan membuang hambatan lama atau baru menuju perdamaian.

Paus berdoa untuk warga di Irak dan, "semoga negara itu bisa bertahan menghadapi kekerasan tragis yang masih terus menelan korban". Menyinggung soal krisis internasional terkait dengan isu nuklir, ia berharap penyelesaian terbaik bisa dicapai.

Beberapa kali umat bersorak dan bertepuk riuh rendah ketika Paus menyebut kata "perdamaian". Tepukan serupa terjadi ketika ia menyerukan pencapaian solusi atas kebuntuan politik di Italia karena PM Silvio Berlusconi menolak klaim Romano Prodi sebagai pemenang pemilu.

Paus juga menyuarakan keprihatinan soal terorisme. "Semoga para pemimpin nasional dan organisasi internasional diperkuat niatnya untuk meraih koeksistensi di antara berbagai ras, budaya, agama dengan tujuan menghalau ancaman terorisme," kata Paus.

Ia juga berdoa semoga semangat kebangkitan Kristus memberi kelegaan dan keamanan di Afrika, khususnya warga Sudan yang tinggal di Darfur. Soal Amerika Latin, ia mengatakan jutaan warga di wilayah ini memerlukan kondisi kehidupan yang baik, juga lembaga demokratis dengan semangat keharmonisan dan solidaritas yang efektif. (REUTERS/AP/AFP)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home