| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Wednesday, April 26, 2006,12:35 PM

Negara Muslim Diimbau Ikuti Jejak Malaysia

Kuala Lumpur, Selasa - Negara-negara Muslim diimbau mengikuti langkah Malaysia yang tengah mempersiapkan warganya untuk dikirim ke luar angkasa.

Sekitar 150 ulama dan ilmuwan yang hadir dalam seminar dua hari di Kuala Lumpur itu sekaligus merumuskan bagaimana astronot Muslim menjalankan ibadahnya di luar angkasa seandainya terjadi kesulitan untuk menetapkan lokasi Mekkah sebagai kiblat, dan bagaimana cara shalat di tengah lingkungan yang bebas gravitasi.

"Kami berharap upaya Pemerintah Malaysia ini akan memberi inspirasi pada negara-negara Muslim lainnya untuk memulai (program) luar angkasa," kata Saiyad Nizamuddin Ahmad dari Universitas Amerika di Uni Emirat Arab.

"Kita membutuhkan contoh yang dapat memberi inspirasi yang datang langsung dari dunia Muslim (sehingga) kita tidak selalu menengok kepada Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa," katanya.

Program luar angkasa Malaysia dinilai sebagai "kembalinya peradaban Islam sebagai kontributor aktif dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," lanjutnya.

Direktur Program Luar Angkasa Malaysia Mazlan Othman juga mengatakan harapannya bahwa negara lain akan terinspirasi oleh Malaysia yang telah mengadakan kompetisi nasional untuk memilih empat calon astronot, tiga di antaranya Muslim.

Tantangan

Bila astronot yang nanti terpilih adalah Muslim, maka pertanyaannya bagaimana yang bersangkutan melaksanakan ibadah shalat lima waktu.

"Tentunya kita harus mempersiapkan semacam bimbingan bagaimana mereka harus melakukan shalat dan kegiatan rutin lainnya di luar angkasa, yang akan menjadi tantangan bagi kita," kata pejabat Kementerian Iptek, Ruddin Abdul Ghani.

Isu lainnya yang juga akan dibahas adalah menyangkut cara berwudu, mengingat jatah air yang minim, dan juga persiapan makanan sesuai standar Islam.

"Ketika Anda berada di lingkungan yang bebas gravitasi, Anda akan melayang-layang," kata Saiyad, sehingga akan sangat sulit bagi astronot untuk melakukan gerakan-gerakan shalat.

Saat ini keempat calon astronot tengah menjalani pelatihan yang keras dan akan berangkat ke Rusia akhir bulan ini, dan akan menjalani uji kesehatan selama tiga pekan setelah Malaysia dan Rusia menetapkan satu astronot terpilih dan satu cadangan.

Kedua orang ini akan menjalani latihan selama 18 bulan, sebelum astronot pertama Malaysia itu berangkat ke luar angkasa bulan Oktober 2007 dalam sebuah misi 10 hari. Para astronot akan berangkat dari Stasiun Angkasa Luar Internasional.

Kesepakatan Rusia-Malaysia untuk program luar angkasa merupakan bagian dari paket penjualan 18 jet tempur Sukhoi 30-MKM ke Malaysia yang bernilai 1 miliar dollar AS.

Sejauh ini satu-satunya warga Muslim yang pernah mengorbit ke luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi yang "menumpang" pesawat ulang alik AS Discovery tahun 1985. Belum diketahui apakah Pangeran Saudi tersebut mengalami kesulitan untuk menetapkan lokasi Mekkah ketika berada di Discovery. (AP/AFP/MYR)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home