| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, April 24, 2006,11:57 AM

Revitalisasi Keindonesiaan

Jakarta, Kompas - Lingkar Muda Indonesia menyerukan perlunya revitalisasi dan dekonstruksi keindonesiaan. Para aktivis dan pemikir muda dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, serta berbagai organisasi sipil dan akademisi itu prihatin dengan krisis yang dihadapi Indonesia.

Hadir dalam pertemuan itu Zuhairi Misrawi, Abd A’la, Zuly Qodir, Piet Hizbullah Khaidir, Effendi Gazali, Sri Palupi, dan Ari Ujianto. "Kami prihatin atas berkembangnya dua kekuatan totalitarian yang mengancam dan melumpuhkan kemerdekaan rakyat," tutur Sri Palupi, Sabtu (22/4) di Jakarta.

Dua kekuatan totalitarian itu, kata Palupi, adalah kekuatan eksploitatif kapitalisme global dalam rupa IMF, IDB, dan WTO yang merampas kekuatan pemerintah sehingga tak mampu menjalankan pelayanan publik. Kekuatan kedua adalah munculnya kelompok sektarian yang memanfaatkan kelemahan pemerintah dengan agenda kurang relevan dengan persoalan bangsa.

Di sisi lain, kekuatan kapitalisme global telah menjarah kekayaan alam dan menjadikan Indonesia sekadar pasar. Karena itu, para pemikir muda itu mendesak mendekonstruksi praktik berbangsa dan bernegara keindonesiaan serta merevitalisasi Indonesia. Caranya antara lain dengan tak menjadikan birokrasi, parlemen, dan pengadilan sebagai ladang korupsi. Membebaskan agama dari kepentingan politik dan menghargai martabat manusia. (jos)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home