| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Wednesday, April 26, 2006,12:30 PM

Panglima TNI Bantah Adanya Referensi Istana

Jakarta, Kompas - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto membantah bahwa pengangkatan kakak ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mayjen TNI Erwin Sujono, sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat dilakukan setelah adanya referensi dari Istana Kepresidenan.

"Tidak ada. Presiden hanya berwenang untuk Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Selebihnya adalah kewenangan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan," ujar Djoko kepada pers seusai mengantar keberangkatan Presiden Yudhoyono memulai lawatannya ke negara di kawasan Timur Tengah, Selasa (25/4) di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Menurut Djoko, pihaknya merasa tidak ada yang salah dalam memutuskan Erwin sebagai Panglima Kostrad. "Yang saya lihat hanya profesionalitas dan track record-nya selama menjalani karier kemiliterannya yang sebagian besar dilakukan di Kostrad," lanjutnya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Djoko Santoso menegaskan, dirinya bertanggung jawab dalam hal pengangkatan Erwin. Ia membantah pengangkatan Erwin untuk menyenangkan hati Presiden. "Oh, tidak ada. Memang ada calon lain, tetapi saya menentukan Erwin sebagai Pangkostrad. Apakah saya salah memilih dia? Itu hak saya. Saya bertanggung jawab. Meskipun baru setahun sebagai Pangdam, tidak apa-apa," ujar Djoko. (har)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home