| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, April 28, 2006,1:22 AM

Mobil Bekas dari Singapura Banjiri Sabang

Sabang, Kompas - Setelah terhenti selama dua tahun lebih, impor mobil bekas dari Singapura ke Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam mulai dilakukan. Selasa (25/4), Kapal MV Pratama yang mengangkut 154 mobil dan 45 sepeda motor bekas dari Singapura terlihat merapat dan membongkar muatannya di Pelabuhan Bebas Sabang.

Sejumlah warga Sabang terlihat mengamati proses pembongkaran mobil dan sepeda motor tersebut. Kemudian, kendaraan itu dimasukkan ke gudang Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) Sabang yang berada di sebelah Pelabuhan Bebas Sabang.

Mukhtar Haroen, Deputi Bidang Perdagangan dan Industri Badan Pengelola Kawasan Sabang (BPKS) yang ditemui di Sabang mengatakan, impor mobil bekas ke Sabang kali ini yang pertama dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut menurut dia, sesuai Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 yang menetapkan Sabang sebagai pelabuhan bebas. "Tidak ada masalah dalam proses impor mobil bekas ini," kata Mukhtar Haroen.

Pada tahun 2003, semasa Presiden Megawati Soekarnoputri, impor mobil bekas ke Sabang dilarang dengan alasan bisa merusak industri mobil nasional. Namun, seiring dengan penandatanganan perjanjian damai, yang salah satu poinnya mengukuhkan keberadaan Pelabuhan Bebas Sabang, BPKS mengimpor kembali mobil bekas.

Mukhtar mengatakan, impor mobil bekas kali ini diprakarsai Koperasai Karyawan Sejahtera milik BPKS bekerja sama dengan pengusaha asal Singapura.

Mobil yang diimpor terdiri atas berbagai jenis, seperti jip, minibus, mobil boks double cabin, hingga sejumlah mobil mewah seperti Mercedes Benz, Tiger, Nissan, dan Toyota. Mobil-mobil tersebut terlihat masih mulus dan langsung bisa melaju begitu diturunkan dari kapal menuju gudang TNI AL Sabang.

"Mobil itu semuanya buatan di atas tahun 2.000 dan akan dijual kepada masyarakat Sabang seharga Rp 40 juta-Rp 150 juta per unit," katanya. (AIK)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home