| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, April 21, 2006,1:02 PM

Indonesia Dinilai Tidak Pandai Berdiplomasi

Depok, Kompas - Hubungan abnormal antara Indonesia dan Australia perlu dicarikan jalan keluarnya yang lebih baik. Jika tidak, hal itu bukan hanya akan memperburuk situasi hubungan kedua negara, tetapi juga akan semakin mempertegas kenyataan bahwa Indonesia tidak pandai berdiplomasi.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Centre for International Relation Studies Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Samsul Hadi dan guru besar Fakultas Hukum UI Prof Soemaryo Soeryokusumo dalam diskusi terbuka "Pemberian Suaka dalam Perspektif Hukum Internasional dan Masa Depan Hubungan Indonesia dan Australia", Kamis (20/4).

Diskusi yang diselenggarakan atas kerja sama Lembaga Kajian Hukum Internasional FHUI dan Cires FISIP UI itu juga menghadirkan Yuri Thamrin dari Departemen Luar Negeri dan Peneliti CSIS Bantarto Bandoro.

"Hubungan Indonesia dan Australia hanya menjadi kasus pengulangan yang tidak diambil pelajarannya," ujar Samsul.

Dalam diplomasi, menurut Samsul, seharusnya tidak hanya melihat dari sudut pandang sendiri saja, tetapi juga dari sudut pandang lawan. Selain itu, setiap tindakan luar negeri suatu negara selalu ada kaitannya dengan masalah di dalam negerinya.

Menurut Soemaryo, dalam kronologi sejarah sikap Indonesia terlalu lemah terhadap Australia. Tidak heran jika Australia bersikap keras dan seakan-akan tidak menghargai Indonesia. (MAM)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home