| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Thursday, March 30, 2006,11:29 AM

Politeknik, Membuat Singapura Maju

Pemerintah Singapura mengakui, kemajuan negerinya banyak didukung oleh dunia pendidikan. Hadirnya tiga universitas negeri dan lima politeknik diakui menghasilkan manusia-manusia terampil dan profesional. Tidak mengherankan apabila Singapura kini menjadi tempat tujuan mahasiswa asing untuk belajar.

Kini diperkirakan ada sekitar 66.000 mahasiswa internasional yang menuntut ilmu di Singapura. Indonesia termasuk kelompok besar disusul mahasiswa dari China, Malaysia, India, Vietnam, Korea, dan sebagainya. Mereka belajar di NUS, NTU, SMU, Politeknik Nanyang, Politeknik Ngee Ann, Politeknik Republik, Politeknik Singapura, Politeknik Temasek, dan 228 perguruan tinggi swasta (baca: Pemerintah Bertanggung Jawab).

Politeknik Singapura

Di antara lima politeknik negeri di Singapura, Politeknik Singapura (Singapore Polytechnic/ SP) adalah yang pertama dan tertua, didirikan tahun 1954.

Pendirian SP dimaksudkan untuk mencetak ahli teknologi dan profesional guna mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi negara pulau itu, sekaligus menjadi lembaga pendidikan profesional kelas dunia.

Sejak awal, SP telah berkembang seiring kemajuan Singapura yang menjadi negara modern. Karena itu, lulusan SP harus memiliki kompetensi tinggi, inovatif, bermental wirausaha, dan memiliki komitmen pada proses belajar seumur hidup.

Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai oleh SP, yaitu keunggulan dalam pendidikan dan latihan, keunggulan dalam manajemen, serta lingkungan belajar yang kondusif.

Untuk mencapai ketiga tujuan itu, ada beberapa nilai dasar yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di SP, antara lain disiplin, bertanggung jawab, memiliki integritas, terbuka, peduli, dan menaruh minat.

Mengingat usianya paling tua dan menjadi ujung tombak serta pelopor pendidikan yang mengutamakan profesionalitas, maka SP menjadi pendorong keempat politeknik negeri lainnya untuk maju. Berbagai peralatan yang selalu up to date bahkan terus diperbarui mengikuti perkembangan dan pertumbuhan dunia industri, mendorong politeknik yang lain mengikuti langkahnya.

Didukung 1.500 pengajar berkualitas dari beragam bangsa, mereka bersatu membuat SP melesat bak anak panah.

Kini jumlah mahasiswa SP sekitar 16.000. Mereka belajar pada 63 program diploma dan pascadiploma pada jurusan bisnis, ilmu hayat, kimia, elektronik dan teknik listrik, desain dan lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi, teknik mekanik, manufaktur, dan kemaritiman.

Selama 50 tahun menyelenggarakan proses belajar mengajar, SP sudah memiliki 130.000 lulusan, tersebar menjadi pemimpin berbagai sektor industri, eksekutif pada perusahaan, wirausahawan, dan sebagainya, kata Inne Ongkodjojo dari Singapore Tourism Board untuk bidang pendidikan.

Dibangun di atas lahan 38 hektar dan terletak di pusat jaringan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi informasi, SP dilengkapi peralatan mutakhir, membuat mahasiswa tidak pernah ketinggalan dalam menggunakan teknologi modern. Kerja keras SP telah menghasilkan sejumlah penghargaan Singapore Quality Class (SQC), ISO 9001, dan ISO 14001. Selain itu, SP juga mendapat anugerah Singapore Public Service Award for Organisational Excellence, People Developer Award, dan Family Friendly Award. Tidak ketinggalan Samsung DigitAll Hope Award, Maritime Asia Award for the Youth Development Category; First Visionary Award; NTUC May Day Award; Nova Merit Award, dan sebagainya.

Politeknik Ngee Ann

Politeknik Ngee Ann didirikan tahun 1963. Meski masih muda, lembaga pendidikan yang lebih menekankan keterampilan ini telah menjadi salah satu pendidikan tinggi terkemuka di Singapura. Kepada para mahasiswa, Politeknik Ngee Ann menawarkan sistem belajar holistik melalui Model Belajar Ngee Ann (NLM), yang menekankan keseimbangan dan pendidikan berbasis luas.

Politeknik Ngee Ann menyelenggarakan enam sekolah akademis dengan 32 jenis pendidikan diploma purnawaktu dan Program Pendidikan Anak-anak Usia Dini. Hubungannya yang kuat dengan dunia industri membuat politeknik yang bermarkas di pinggir kota dengan kampus yang akrab lingkungan dan memiliki 780 anggota staf ini dinilai berjasa dalam ikut mengembangkan dunia industri dan perusahaan-perusahaan lokal.

Salah satu hal penting yang menjadi perhatian lembaga ini adalah kesehatan mahasiswa. Maka di kampus yang sekaligus bagian paru-paru negara pulau itu tersedia sejumlah fasilitas olahraga, kolam renang ukuran olimpiade, dan gedung olahraga. Di tengah kampus berdiri semacam gedung pertemuan dengan fasilitas yang serba modern, lengkap dengan auditorium berkapasitas 1.800 tempat duduk. Tidak mengherankan bila di sini kerap digelar seminar, workshop, dan konferensi internasional.

Upaya serius Politeknik Ngee Ann melahirkan penghargaan HSBC-NYAA Young Environment Award 2000; The Green Leaf Award 2000; Bayer Young Environtmental Envoy Award 2001. Adapun untuk dedikasi di bidang pendidikan, Politeknik Ngee Ann menyabet beragam penghargaan, antara lain Distinguished Public Service Award for Organisational Exellence (2001); People Developer Award (2003); Akreditasi ISO 9001 (2000 dan Maret 2001).

Yang mengharukan, Politeknik Ngee Ann dinilai berjasa dalam membantu para mahasiswa yang mengalami cacat fisik. Untuk itu, sebuah penghargaan dari Asosiasi Kesejahteraan Perempuan Asia mereka peroleh.

Politeknik Temasek

Meski tahun ini usianya baru 16 tahun, Politeknik Temasek (TP) sudah masuk jajaran lembaga pendidikan penting yang menghasilkan tenaga profesional. Sejak awal didirikan, 1990, TP sudah dirancang berkelas dunia dalam jaringan pendidikan global, terpercaya, memiliki keunggulan dalam penelitian lapangan, keunggulan manajerial, dan lulusan memiliki budaya kerja inovatif.

TP menyadari dunia teknologi dan hari depan berubah cepat. Dan dunia pendidikan kenyataannya kalah langkah dalam mengikuti perkembangan teknologi. Meski demikian, TP tidak putus asa. Persoalan itu diatasi dengan memperkuat nilai-nilai pribadi dan cara pandang Singapura. Apa itu?

Politeknik ini juga dikenal sebagai perintis Belajar Berbasis Masalah (Problem-Based Learning/PBL). Selain itu, TP menerapkan sistem akademik yang fleksibel. Melalui konsep dan cara ini, lulusan dibekali kemampuan menghadapi dan menjawab aneka tantangan di masyarakat, terutama menghadapi perubahan-perubahan di masa datang.

Maka, kurikulum yang digunakan bukan dirancang di belakang meja, tetapi didasarkan atas masalah-masalah nyata dalam kehidupan atau persoalan yang disimulasikan. Dengan cara ini, mahasiswa terbiasa menghadapi aneka masalah dan teknologi baru yang muncul di masyarakat dan industri.

Karena itu, TP yang merintis kurikulum berbasis PBL menjadi lembaga pendidikan pertama yang menerima The Enterprises Challenge Award, diserahkan Desember 2000. Tiga tahun kemudian, 13 November 2003, TP meraih Enterprises Challenge Shield.

Saat ini TP menyediakan 31 program studi purnawaktu dan 48 program studi paruh waktu. Program studi purnawaktu antara lain fakultas ilmu terapan (lima jurusan), fakultas bisnis (delapan jurusan), fakultas desain (lima jurusan), fakultas teknik (sembilan jurusan), dan fakultas teknologi informasi (empat jurusan).

Untuk memenuhi kebutuhan lulusan dalam menghadapi persaingan dan dinamika usaha, TP mengembangkan Continuing Education Centre (CEC) yang membekali lulusan dengan kemampuan tambahan. Melalui CEC, mahasiswa mendapat peluang untuk meningkatkan keterampilan melalui aneka program, dari bisnis, desain, teknik, teknologi informasi dan komunikasi, hingga ilmu-ilmu terapan. Kepada peserta, TP menyediakan Program Pengembangan Kembali Keterampilan dan menyediakan Sertifikat Paruh Waktu, Sertifikat Lanjutan, Diploma, Diploma Lanjutan, atau Program Diploma Spesialis.

Terletak di Tampines Ave, kampus TP menempati tanah 30 hektar, berhadapan dengan Bedok Reservoir, mampu menampung 12.000 mahasiswa, perpustakaan dengan 168.000 buku, dan 6.200 sumber multimedia.

Politeknik Nanyang

Politeknik Nanyang (Nanyang Polytechnic/NYP) didirikan tahun 1992. Sebenarnya sejarah NYP bisa ditelusuri hingga era 1970-an dan awal 1980-an saat kehidupan Institusi Perancis-Singapura (FSI), Institusi Jerman-Singapura (GSI), Institusi Jepang-Singapura (JSI), dan Presicion Engineering Institute (PEI). Lembaga-lembaga teknologi ini dialihkan dari Dewan Pembangunan Ekonomi (Economic Development Board/EDB) ke NYP untuk menjadi bagian dari fakultas teknik.

Dibandingkan dengan politeknik lain, NYP memiliki tradisi lama dan panjang dalam menjalin kemitraan dengan sejumlah institusi industri dan pendidikan. Kemitraan yang berjalan bertahun-tahun ini telah mengakar, dan menjadi nilai tambah untuk mendidik dan melatih para mahasiswa. Boleh dikata, ketika Indonesia masih sibuk mewacanakan Pendidikan Sistem Ganda, Singapura sudah melakukan dan menerapkannya melalui NYP.

Saat ini NYP memiliki enam fakultas dengan berbagai macam jurusan di bidang teknik, teknologi informasi, desain, manajemen bisnis ilmu kesehatan, ilmu-ilmu kimia, dan biologi. Salah satu visi yang ingin dicapai NYP adalah selain menjalin hubungan erat dengan dunia industri, juga merambah dunia.

Di NYP setiap mahasiswa amat dihargai. Siapa pun Anda, penting bagi NYP maupun mahasiswa lain. Inilah yang menjadi pendorong mudahnya tumbuh semangat dan inisiatif kerja tim, kreativitas, profesionalisme, dan peningkatan diri. Setiap orang berguna bagi orang lain.

Kampus NYP seluas 30,5 hektar di Ang Mo Kio Ave, dekat Stasiun Yiu Chiu Kang MRT. Di kampus megah dengan peralatan modern itu tersedia 111.000 buku mutakhir di perpustakaan, dan lebih dari 7.000 sumber multimedia. Di NYP juga tersedia sports hall, lapangan tenis, lapangan bola, kolam renang, dan fasilitas olahraga lainnya.

Politeknik Republik

Politeknik Republik (Republic Polytechnic/RP) adalah politeknik terbaru sekaligus termuda. Didirikan 1 Agustus 2002 dan mulai beroperasi Juli 2003. Memang agak mudah bagi RP untuk mengembangkan diri. Dengan meniru gaya politeknik-politeknik sebelumnya dalam mengembangkan diri, RP juga menerapkan Belajar Berbasis Masalah. Memang, PBL agaknya sedang naik daun dan diminati sejumlah lembaga pendidikan selama beberapa dekade ini. Diakui, PBL memiliki kekuatan penguasaan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat sekaligus merangsang semua peserta untuk terus belajar seumur hidup, dan memudahkan proses penerapan ilmu dalam hidup dan dunia kerja.

Di dukung 107 tenaga pengajar yang berkualitas, kampus RP lama terletak di Tanglin Road. Disebut kampus lama karena RP sedang menyiapkan sebuah kampus baru yang permanen dan siap digunakan tahun 2006. Konsep Kampus Hijau diterapkan dalam membangun RP dan diharapkan TP menjadi politeknik alami dengan kesegaran dan keindahan alamnya.

Kini jumlah mahasiswa di RP 1.907 orang, antara lain dari Kamboja, China, Indonesia, Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Sebagai kampus baru, peralatan yang digunakan serba modern, perpustakaan dengan 16.122 buku, internet yang 100 persen nirkabel, serta berbagai fasilitas olahraga yang lengkap.

Untuk bisa lulus, seorang mahasiswa harus menyelesaikan 30 modul dalam tiga tahun. Maka, setiap mahasiswa rata-rata harus melahap lima modul setiap semester, sedangkan tiap modul menghabiskan empat jam belajar per minggu. Dalam menyelesaikan tugas-tugas, mahasiswa diminta membuat kelompok, terdiri atas lima orang. Di dalam kelas (terdiri atas lima kelompok), seorang fasilitator akan menentukan tujuan belajar, mengatur pembagian tugas, sharing pengetahuan, dan presentasi.

Setiap mahasiswa diperkirakan menghabiskan waktu 20 jam belajar terjadwal dengan para fasilitator per minggu, atau 16 minggu dalam satu semester. Uniknya, di RP tidak ada ujian resmi. Mahasiswa dinilai secara rutin berdasarkan proses keterampilannya dalam menyelesaikan setiap masalah. Maka, menjelang akhir semester, tidak ada SKS di RP, sistem kebut semalam. (ton)

SINGAPORE TOURISM BOARD

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home