| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Wednesday, March 29, 2006,8:23 AM

Malaysia, Negeri yang Menjanjikan

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, Malaysia barangkali hanya dikenal sebagai negeri tempat para tenaga kerja Indonesia atau TKI mengadu nasib. Haru-biru dan sepak terjang para TKI yang sering menimbulkan bentrokan dan pertikaian membuat negeri jiran itu sering kali mencuat dalam pembicaraan.

Negeri Malaysia terletak pada tujuh derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa, bahkan sering disebut sebagai berada di pusat atau jantung Asia Tenggara. Luas negeri Malaysia adalah 329.758 kilometer persegi, termasuk Semenanjung Malaysia yang terletak di ujung daratan Asia Tenggara, serta Sabah dan Sarawak yang terletak di Pulau Borneo (Kalimantan).

Iklim yang panas dan lembab sepanjang tahun hampir tak berbeda dengan iklim di wilayah Sumatera, Kalimantan, maupun Jawa. Suhu udara pun berkisar antara 30 derajat Celsius pada siang hari dan 22 derajat Celsius pada malam hari. Karena itu, pakaian berbahan katun dianjurkan untuk dipakai sepanjang tahun.

Kemajuan ekonomi

Dulu, Malaysia dikenal sebagai pengekspor minyak sawit, karet, timah, kayu, lada, dan minyak tanah. Bahkan, khusus untuk minyak tanah, boleh dikata termasuk yang terbesar di dunia. Tetapi, mengandalkan hasil bumi, tentu tak bisa mencukupi kebutuhan seluruh negeri. Maka, Malaysia melakukan lompatan teknologi. Kini Malaysia dikenal dunia sebagai pengekspor produk-produk semikonduktor, peralatan audiovisual, penyejuk ruangan, barang-barang yang terbuat dari karet, dan kimia oleo.

Kurang yakin? Datanglah ke Glodok, dengan mudah bisa dijumpai barang-barang elektronik made in Malaysia. Barang-barang elektronik buatan Malaysia yang ditawarkan bukan hanya walkman atau discman Sony, Aiwa, atau merek lain, tetapi juga lemari es, penyejuk ruangan, pompa air, dan sebagainya.

Maka tidak mengherankan bila kini Malaysia mulai memasuki era informasi. Upaya Malaysia untuk mempromosikan teknologi informasi dilakukan dengan gencar. Semua itu sudah dimulai dalam bidang telemarketing, jasa pelayanan online, e-commerce, penyiaran digital melalui pandangan multimedia superkoridor (MSC).

Memang, Malaysia berambisi untuk menjadi pusat industri multimedia yang maju dan berkembang di masa mendatang, sebagaimana ditulis pada situs web: studymalaysia.com.

Negeri multibudaya

Sama seperti di Indonesia, Singapura, Filipina, atau Thailand, Malaysia adalah negeri dengan multiras. Jumlah penduduknya kini sekitar 23 juta, terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China, dan India sebagai golongan ras lainnya. Ada juga orang-orang berkebangsaan lain. Mereka datang ke Malaysia untuk belajar, bekerja, atau berbisnis.

Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu dimantapkan sebagai bahasa nasional. Meski demikian, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga digunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari. Dan agama Islam merupakan agama resmi di Malaysia. Meski demikian, Kristen, Buddha, dan Hindu juga diakui dan dapat mempraktikkan ibadahnya dengan bebas.

Sebagai negeri yang sedang mengalami booming, Malaysia juga menawarkan diri sebagai surga belanja dan wisata. Berbagai tempat belanja serta wisata sudah dikembangkan. Menara Kembar Petronas (KLCC) yang terletak di Kuala Lumpur—ibu kota Malaysia—adalah menara kembar tertinggi di dunia saat ini, dengan ketinggian 421 meter.

Mereka yang bosan dengan suasana kota bisa pergi ke luar kota dan menikmati kehidupan tradisional desa, menikmati pantai-pantai alami dan hutan-hutan tropis.

Peran pendidikan

Meski Malaysia sudah menikmati kemakmuran dari hasil alam dan industrinya, negeri ini tidak mau takabur. Hidup nikmat tak mungkin bisa terus dinikmati dari hasil bumi dan industri. Pemerintah Malaysia melihat, dunia pendidikan sebagai tempat paling tepat untuk menyiapkan manusia-manusia unggul. Untuk itu, pembangunan di bidang pendidikan mereka lakukan dengan sungguh-sungguh.

Pendidikan sendiri merupakan tanggung jawab pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi. Pendidikan pratersier, yaitu pendidikan dari prasekolah hingga menengah, ada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan Malaysia. Sedangkan pendidikan tersier merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan Tinggi.

Adapun visi serta misi utama Pemerintah Malaysia adalah menjadikan negerinya sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dengan lembaga pendidikan tinggi di negeri lain seperti Singapura dan Australia.

Berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama enam tahun, disusul pendidikan menengah selama lima tahun (tiga tahun menengah rendah/pertama, dan dua tahun menengah atas). Seluruh jenjang pendidikan ini dilalui masyarakat Malaysia tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis. Para pelajar wajib mengikuti ujian negara di setiap akhir jenjang pendidikan (dasar, menengah rendah/pertama, dan menengah tinggi).

Khusus Lembaga Pendidikan Tinggi, yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, menawarkan berbagai program sertifikat, diploma, sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh pemerintah, seperti universitas negeri, perguruan tinggi negeri, sekolah tinggi negeri, politeknik, dan lembaga pelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta diselenggarakan oleh swasta, seperti universitas swasta, perguruan tinggi swasta, sekolah tinggi swasta, dan cabang universitas luar negeri. Kini jumlah perguruan tinggi swasta di Malaysia lebih dari 400 buah.

Seiring perkembangan perguruan tinggi swasta, sekolah swasta juga mengalami pertumbuhan pesat. Sekolah swasta pertama yang diakui Kementerian Pendidikan Malaysia untuk menjalankan kurikulum nasional ditetapkan awal tahun 1980.

Kini, sekolah swasta juga mengalami perkembangan yang amat pesat dan memberikan beragam pilihan. Ada Sekolah Dasar dan Menengah Swasta yang menggunakan kurikulum nasional. Ada Sekolah Antarbangsa yang mengikuti kurikulum antarbangsa, seperti kurikulum Inggris dan Amerika. Juga ada Sekolah China Mandiri (Menengah), menggunakan kurikulum sesuai dengan yang digariskan Kementerian Pendidikan, serta sekolah jenis lain. (TON)

DOK KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home