| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Wednesday, September 13, 2006,9:26 PM

Mengangkat Ekonomi Desa

Masyarakat di Kabupaten Trenggalek umumnya belum tahu jika di Dusun Gendong, Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, terdapat sebuah sentra tas plastik. Padahal, sentra yang diberi nama "Sini Murah"- dikembangkan Siti Munawaroh (35)-hanya sekitar 100 meter dari Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo.

Kini usaha kerajinan menganyam tas dari plastik, yang dahulu dipakai untuk kursi tamu, mempekerjakan 30 pengrajin di Trenggalek dan Madiun. Modal pertama mengembangkan usaha rumahan hanya Rp 200.000, tetapi kini telah beromzet minimal Rp 5 juta per bulan.

"Model dan bahan baku saya cari sendiri di Madiun," kata Siti Munawaroh. Ilmu menganyam diperoleh dari sang nenek yang memang gemar menganyam tikar dari pandan.

Menurut ibu dari dua anak ini, model tas plastik terus bergulir, apalagi semakin banyak yang memesan untuk berbagai keperluan. Ini termasuk untuk suvenir, acara perkawinan, dan selamatan hendak berangkat naik haji.

Terjun ke dunia bisnis sudah dilakukan Siti Munawaroh sejak masih lajang. Berbagai barang pun dijual di desa tempat tinggalnya. Namun dia sadar, kalau hanya mencekoki para ibu rumah tangga dengan barang- barang konsumtif, ekonomi desa justru bisa tergganggu. Pasalnya, penghasilan penduduk desa sangat terbatas hanya dari hasil pertanian.

Kondisi ini memotivasi Siti Munawaroh untuk banting setir dengan membuat usaha kecil dan melibatkan ibu rumah tangga. "Awalnya yang terlibat hanya lingkungan keluarga, tetapi terus meningkatnya order. Kaum perempuan di desa pun terpaksa saya latih cara menganyam tas plastik," kata perempuan yang terus memunculkan model baru sesuai dengan tren itu.

Sebenarnya dia ingin terus mendongkrak produksi karena permintaan memang cenderung meningkat. Cuma minimnya modal kerja membuat pelaku usaha ini tidak mampu mengikuti pasar.

Pemasaran produk di beberapa kota di Jatim, seperti Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Madiun, dilakukan secara tradisional, yakni dari satu toko ke toko lain. (ETA)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home