| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Tuesday, September 12, 2006,1:28 PM

Dunia Mengenang 11 September

Dari Upacara Peringatan sampai Saling Tuduh

Tokyo, Senin - Dunia terbelah dalam peringatan lima tahun serangan 11 September, di saat para sekutu dalam perang melawan terorisme memperbarui tekad mereka memerangi fanatisme. Namun, kelompok garis keras menyebut reaksi Washington tidak efektif dan mereka bertekad terus melawan.

Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi Senin (11/9)memperingatkan bahwa terorisme masih tetap merupakan ancaman besar, sedangkan pemimpin Australia menjanjikan bahwa nilai-nilai kemerdekaan dan agama akhirnya akan menang.

Pasukan AS dan Filipina yang memerangi kelompok garis keras di hutan-hutan Asia Tenggara berdoa bagi perdamaian dan keselamatan, sementara acara peringatan berlangsung di Finlandia, Korea Selatan, dan Thailand.

Namun, Al Qaeda beberapa waktu lalu mengeluarkan sebuah video menyangkut perencanaan serangan atas New York dan Washington yang menewaskan hampir 3.000 orang, sedangkan para anggota parlemen garis keras Pakistan mempersalahkan serangan balik AS karena "menghancurkan perdamaian di seluruh dunia".

Pencurahan emosi itu mencerminkan pemandangan internasional yang sebenarnya telah sangat berubah sejak para teroris membajak empat pesawat terbang tahun 2001, lalu menabrakkan dua di antaranya ke World Trade Center di New York, satu ke Pentagon, dan satu lainnya ke sebuah ladang di Pennsylvania.

Serangan yang mengambil korban jiwa 2.973 orang itu mengguncang dunia dan mendorong serangan militer AS dari Afganistan sampai Irak.

Minggu, Presiden AS George W Bush dan istrinya, Laura, tegak dalam keheningan yang suram setelah meletakkan karangan bunga di lokasi menara kembar World Trade Center pernah berdiri.

PM Australia John Howard menggemakan tekad pada sebuah upacara yang diadakan di Kedubes AS di Canberra, dengan mengatakan, "terorisme adalah musuh semua orang yang berkehendak baik", dan menyebut serangan itu "sebuah serangan pada nilai-nilai yang dipegang bersama oleh seluruh dunia".

PM Jepang Koizumi, yang berada di Finlandia untuk pertemuan Asia-Eropa, seperti dikutip media Jepang, mengatakan, terorisme "terus menjadi ancaman yang besar bagi kemanusiaan". Ke-38 pemimpin pada pertemuan itu mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban.

Dari New York dilaporkan, lima tahun setelah serangan itu, AS memulai acara peringatan yang khusyuk hari Senin dengan upacara mengheningkan cipta dan upacara berkabung bagi para korban.

Di tanah seluas 6,5 hektar tempat World Trade Center pernah berdiri, waktu mengheningkan cipta direncanakan berlangsung empat kali, yaitu pada pukul 8.46 (19.46 WIB), 9.03 (20.03 WIB), 9.59 (20.59 WIB) dan 10.29 (21.29 WIB), saat ketika pesawat terbang menabrak masing-masing menara kembar dan ketika menara-menara runtuh.

Presiden Bush mengunjungi Ground Zero hari Minggu. Pada hari Senin, ia mengunjungi dua tempat serangan lainnya, Shanksville dan Pennsylvania—di mana 40 orang tewas ketika sebuah pesawat menghantam bumi—dan Pentagon di Arlington, Virginia, di mana 184 orang tewas.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan hari Senin, Bush mengatakan bahwa perang global terhadap terorisme harus lebih dari sekadar membunuh para ekstremis. Perang itu harus mengubah pemerintah-pemerintah di Timur Tengah yang lebih luas.

Di seluruh AS, hari itu ditandai dengan mengheningkan cipta di tiga tempat serangan, New York, Washington, Pennsylvania, hingga ke berbagai kota lainnya. (AP/AFP/DI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home