| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, July 24, 2006,11:50 AM

Mahathir Terus Menyerang Badawi

Tersinggung karena Warisan Kebijakannya Ditinggal

Kuala lumpur, sabtu - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Sabtu (22/7), bersumpah akan terus menyerang Pemerintah Malaysia sekarang, yang ia anggap tak mampu bekerja dan tak punya keberanian. Ia juga menuduh penerusnya, PM Abdullah Ahmad Badawi, melarikan diri karena ketakutan.

Hari Sabtu Mahathir kembali ke tanah air setelah berlibur di Eropa. Ia menerima sambutan lebih seperti seorang pemimpin oposisi ketimbang mantan negarawan yang sudah pensiun.

Saat menuruni tangga pesawat pribadi yang ditumpangi, sekitar 600 pendukung menyambutnya dengan pamflet dan spanduk bertuliskan, "Mahathir, Selamatkan Malaysia" dan "Mahathir, Pulihkan Kebanggaan Negeri Kita".

Banyak di antara mereka yang hadir, termasuk para mantan menteri dan kader partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang berkuasa, yang mengenakan baju kaus bergambar dirinya.

Berpidato di hadapan massa pendukungnya, Mahathir menyatakan bahwa ia tak menduga akan menerima sambutan seperti itu. Ia juga menyatakan, setelah beristirahat selama 20 hari, ia akan melanjutkan perjuangan melawan Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi, tokoh yang dipilih Mahathir sendiri untuk menjadi pemimpin Malaysia.

"Orang itu (Badawi) takut kepada saya," katanya. "Apa yang ia takuti? Jika Anda berpikir apa yang Anda lakukan benar, kenapa Anda harus takut?" begitu kata Mahathir kepada para pendukung yang bersorak-sorai.

Mahathir yang mulai memasuki masa pensiun pada tahun 2003, setelah berkuasa selama 22 tahun dan menjadi perdana menteri Malaysia yang paling lama, dalam beberapa pekan terakhir melancarkan serangan kata-kata yang keras kepada Badawi dengan menuduhnya salah dalam menangani perekonomian dan kepentingan nasional. Para pengamat politik Malaysia menyatakan, Mahathir berang karena penerusnya (Badawi) telah menunjukkan sikap meninggalkan berbagai gagasan warisannya.

Malaysia tak lagi dihormati

"Negeri ini sudah tidak sehat. Kita sudah tak lagi dihormati, khususnya di antara negara-negara berkembang," kata Mahathir di terminal Bandar Udara Subang, bandara khusus bagi penerbangan khusus dan penerbangan carteran. Mahathir berdiri atas kursi belakang mobil jip yang ia pakai, memunculkan bagian kepalanya dari lubang matahari di bagian atapnya.

Kejengkelan Mahathir terutama dipicu oleh keputusan Badawi membatalkan sejumlah proyek raksasa yang ia gagas atau yang telah ia mulai, termasuk proyek pembangunan jembatan yang akan menghubungkan daratan Malaysia dengan Singapura.

Mahathir juga mengungkapkan kecurigaan bahwa Khairy Jamaluddin, menantu sekaligus mantan penasihat Badawi, memengaruhi keputusan-keputusannya. Keluhan utama Mahathir lainnya terkait dengan dugaan bahwa Badawi telah ingkar janji untuk meneruskan kebijakan-kebijakan lama Mahathir.

Setelah terus berdiam diri menghadapi serangan Mahathir, pekan lalu Badawi akhirnya menyatakan menolak semua tuduhan. Ia juga menyatakan bahwa ia merasa terluka oleh berbagai tindakan Mahathir, yang dikhawatirkan para pengamat dapat mendestabilisasi UMNO dan menggelincirkan perekonomian.

Meski segenap jajaran pemerintahan berdiri kokoh di belakang Badawi, perpecahan di dalam tubuh UMNO tampak terjadi setelah Mahathir melansir berbagai serangannya.

Kepada para pendukungnya, Mahathir juga menyampaikan bahwa pertarungan yang terjadi (antara dirinya dan Badawi) bukan saja disebabkan adanya berbagai perbedaan pendapat. "Bukan itu. Hal itu juga berkaitan dengan berbagai masalah yang harus ditangani. Tunjukkanlah kepada saya hal itu."

Menanggapi kecaman bahwa ia bersikap seperti oposisi di dalam partainya sendiri, Mahathir mengungkap bahwa dalam sebuah forum diskusi yang ditujukan bagi kelompok-kelompok swasta, bulan lalu, ia muncul bersama para politisi dari partai Islam fundamentalis yang beroposisi. Dalam kesempatan itu, ia berbicara menentang pemerintah karena ia tak punya pilihan.

"UMNO sendiri tak memberi saya kesempatan untuk bicara," kata Mahathir. "Saya sedih. Jika apa yang Anda lakukan benar, kenapa Anda harus bersembunyi," katanya lagi, menyindir Badawi yang sebelumnya sama sekali tak menanggapi tuduhan dan kecamannya.

Baru Jumat lalu Badawi membuka mulut dengan menyanggah tuduhan Mahathir dengan menyatakan bahwa menantunya, Khairy Jamaluddin, tak pernah memengaruhi keputusan-keputusan yang ia buat. (AP/muk)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home