| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Saturday, July 22, 2006,9:44 PM

Israel Perluas Serangan

Lebanon Tuduh AS Mendorong Operasi Militer Israel

Beirut, Jumat - Karena pejuang Hezbollah belum terkalahkan dalam 10 hari ini, militer Israel berencana memperluas serangan ke Lebanon melalui darat. Untuk itu, Israel telah memanggil pasukan cadangannya.

Dari Beirut, Menteri Pertahanan Lebanon Elias al-Murr mengatakan, tentara Lebanon siap mempertahankan negaranya dari invasi Israel.

Ditanya apakah tentara Lebanon akan bersatu dengan Hezbollah melawan serbuan darat Israel, Al-Murr mengatakan, "Sebagai tentara Lebanon, kami memiliki tugas konstitusi untuk mempertahankan negara. Ini tugas kami."

Pihak militer Israel, Jumat (21/7), mengatakan, perintah untuk menurunkan pasukan cadangan dikeluarkan sejak pagi. Ratusan tentara telah diminta berkumpul di sebuah tempat khusus. Mereka kemudian akan diterjunkan ke medan perang.

Para pejabat Israel mengadakan pertemuan, Kamis malam, untuk menentukan jumlah tentara tambahan yang akan diterjunkan. Namun, berapa jumlah tentara cadangan itu tak diungkap Israel.

Sumber di kalangan militer yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, jumlah mereka hampir setara dengan kekuatan satu brigade. Biasanya, personel dalam satu brigade berjumlah 1.500-3.000 orang.

Deputi Menteri Pertahanan Israel sekaligus mantan komandan di Lebanon, Ephraim Sneh, mengatakan, Israel akan mengoptimalkan serangan darat untuk mengalahkan Hezbollah.

"Kami tidak punya pilihan kecuali berperang dan membersihkan pos-pos Hezbollah. Pasukan udara tidak dapat melakukan itu semua sehingga kami mulai membicarakan serangan darat. Tidak perlu serangan yang masif, tetapi lebih penting serangan terarah," kata Sneh kepada surat kabar Amerika Serikat The New York Times edisi Jumat.

Pihak Israel menegaskan, mereka tak akan menghentikan serangan intensifnya hingga Hezbollah dapat dipukul mundur hingga ke Sungai Litani yang berjarak 30 kilometer dari utara perbatasan.

Jumat subuh, pasukan Israel melanjutkan serangan ke Lebanon. Televisi Al-Arabiya mengatakan, target serangan itu adalah sebuah perkampungan yang menjadi markas Hezbollah di selatan Beirut. Televisi Al-Jazeera menyebutkan, seorang tewas dan lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Pesawat tempur Israel juga menghantam kota Nabi Sheet di timur lembah Bekaa. Selain itu, pesawat Israel merusak jalan dan jembatan di kota pelabuhan Tyre.

Dari Jerusalem diberitakan, pos pengamatan yang dijalankan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi sasaran serangan ketika terjadi pertempuran antara pasukan Israel dan Hezbollah. Tentara Israel menuduh Hezbollah menyerang pos tersebut. Namun, petugas PBB menegaskan, pos pengamatan tersebut justru dibom oleh pasukan Israel.

Dalam 24 jam terakhir ini, setidaknya setengah lusin tentara Israel tewas dalam pertempuran dengan Hezbollah.

AS dituduh

Perdana Menteri Lebanon Fuad Siniora, Kamis, menuduh Amerika Serikat telah mendorong Israel menyerang Lebanon. "AS membiarkan Israel meneruskan agresinya," papar Siniora.

Ia juga menegaskan bahwa belum ada penyelesaian nyata untuk mengakhiri permusuhan antara Israel dan Hezbollah. Dikatakan, para delegasi PBB yang bertugas untuk menegosiasikan gencatan senjata tidak kembali ke Lebanon dari Israel karena negara Yahudi itu tidak menanggapi gagasan penyelesaian permusuhan. (AP/AFP/REUTERS/BSW)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home