| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Sunday, July 23, 2006,12:37 PM

Israel Kobarkan Perang Darat

Panggil Tentara Cadangan, Siap Invasi Lebanon

BEIRUT - Memasuki hari kesebelas, Israel semakin menggencarkan serangannya ke wilayah Lebanon kemarin. Jet-jet tempur Israel tidak hanya membombardir benteng pertahanan Hizbullah di selatan dan timur Lebanon maupun selatan Beirut. Pesawat Israel juga menarget sasaran serta lokasi warga Kristen di pinggiran kota tersebut.

Dini hari kemarin, tentara Israel -didukung tank-tank dan senjata artileri berat- menerobos serta menduduki Desa Maroun al-Ras dan Yaroun di Lebanon Selatan dekat perbatasan Negeri Zionis tersebut. Tidak lama kemudian, pasukan Israel itu terlibat pertempuran darat sengit dengan personel bersenjata Hizbullah.

Seorang reporter kantor berita Associated Press (AP) di sisi perbatasan Israel menyaksikan langsung bentrok senjata tersebut. Pasukan Israel (Israel Defense Forces atau IDF), kata wartawan itu, terlibat baku tembak sengit dengan pasukan kelompok muslim Syiah Lebanon dalam jarak cukup dekat, yakni 200 yard atau sekitar 180 meter. "Pertempuran berlangsung cukup lama," ungkap reporter tersebut.

Serangan IDF langsung dibalas Hizbullah. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam bentrok tersebut.

Pada saat hampir berbarengan, Israel juga menjatuhkan bom setengah ton (500 kg) ke wilayah Hizbullah di dekat Maroun al-Ras. Kapal-kapal perang Israel juga membombardir posisi Hizbullah dari lepas pantai.

Di Marwahin, dekat perbatasan, pasukan Israel juga menghancurkan sejumlah rudal antitank, sebuah peluncur roket, serta senjata lain milik Hizbullah. AD negara tersebut juga mengklaim telah menyerang lebih dari 150 sasaran milik Hizbullah di Lebanon.

Menurut KSAD Israel Letjen Dan Halutz, serangan itu merupakan bagian dari strategi perang darat terbatas. Lewat strategi tersebut, militer Israel berupaya menghancurkan terowongan, persembunyian, dan gudang senjata Hizbullah di Lebanon Selatan. "Kami akan melancarkan operasi darat terbatas sebanyak mungkin untuk menghancurkan peneror kami," tegasnya.

Hizbullah juga tidak kalah gencar melancarkan serangan balasan. Mereka terus menembakkan roket dan rudal ke sejumlah kota di utara Israel. Kemarin, sedikitnya 42 roket menghantam Karmiel. Roket Hizbullah juga menghantam Kiriyat Shemona, Nahariya, serta beberapa kota kecil Israel seperti Bet Hilel, Mayan Baruch, dan Mashov Am. Sedikitnya, 10 orang terluka dan dua rumah hancur.

Bunyi sirene juga meraung-raung selama beberapa kali di seantero Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, kemarin. Padahal, tidak ada serangan roket yang ditujukan ke kota pantai itu. Tampaknya, pemerintah Israel mengantisipasi lebih dini kemungkinan serangan roket seperti sebelumnya.

Sejauh ini, korban tewas terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan, 362 warganya -sebagian besar penduduk sipil seperti perempuan dan anak-anak- tewas hingga kemarin. Sebaliknya, Israel juga kehilangan 34 warganya, termasuk 18 tentara dan seorang perwira AU yang tewas pada Jumat lalu akibat tabrakan dua helikopter.

Arus pengungsi dari Lebanon juga meningkat kemarin. Warga di selatan negara itu mulai beramai-ramai mengungsi ke utara setelah Israel menyebarkan pesan supaya mereka segera keluar dari tempat tinggalnya. Hal itu terkait dengan rencana invasi serta serangan besar-besaran Israel ke sana.

Evakuasi warga asing dari Lebanon juga dipercepat. Kapal-kapal serta pesawat mengungsikan secara masal warga asing ke Siprus kemarin. Sejauh ini, lebih dari 25 ribu warga dari berbagai negara telah keluar dari Lebanon. Dalam beberapa hari ini, masih ada 60 ribu hingga 70 ribu warga asing yang akan dievakuasi. AS telah mengevakuasi 4.000 warganya.

Israel telah memanggil ratusan ribu tentara cadangan. Mereka disiapkan dalam perang melawan Hizbullah. Hal tersebut memicu spekulasi bahwa Israel akan melancarkan invasi militer lagi seperti yang terjadi pada 1982. Saat itu, setelah menginvasi, Israel menduduki Beirut.

Seorang pejabat PBB menyebutkan, 300-500 tentara Israel telah memasuki dan menduduki dua desa di Lebanon tiga hari terakhir. "Mereka bertahan di sana karena dekat dengan perbatasan utara Israel," ungkap Milos Strugar, Jubir Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL). Dua desa itu adalah Marwahin di sebelah barat dan Maroun al-Ras di bagian tengah.

Militer Israel membenarkan keberadaan pasukannya di Lebanon tersebut. Mereka menambahkan, pasukan Israel tidak dikerahkan untuk menginvasi Lebanon, melainkan melancarkan serangan (serbuan) ke posisi Hizbullah.

Yang mengagetkan, AS ternyata membantu persiapan Israel melancarkan invasi ke Lebanon. The New York Times edisi kemarin memublikasikan bahwa AS mempercepat pengiriman bom-bom tepat sasaran ke Israel. Bom-bom itu pesanan Israel pekan lalu.

Mengutip pejabat AS yang tidak mau disebut namanya, koran itu menulis bahwa pengiriman bom-bom tersebut ke Israel diputuskan tanpa perdebatan yang panjang di pemerintahan Bush. Sikap AS itu, demikian yang ditulis The New York Times, membuat marah pemerintahan negara-negara Arab. "Sebab, AS aktif membantu kampanye pengeboman Israel, tetapi mengecam bantuan senjata Iran kepada Hizbullah," tulis koran itu.

Laporan tersebut menambahkan, pengiriman bom tepat sasaran tersebut merupakan bagian dari paket penjualan senjata bernilai miliaran dolar yang disetujui AS tahun lalu. Berdasar paket tersebut, Israel bisa mencairkan senjata yang dipesannya kapan saja diperlukan.

Paket itu terdiri atas 100 bom seberat 5 ribu pound (2,2 ton) yang dipandu laser dan satelit. Israel mendesak agar bom-bom tersebut segera dikirimkan untuk menyerang target di Lebanon.

Dalam perkembangan baru, sejumlah jet tempur Israel menghancurkan menara-menara transmisi televisi di utara dan tengah Lebanon kemarin. Tiga rudal merusak stasiun transmisi di Fatqa, Pegunungan Keserwan. Serangan udara lain menghancurkan menara televisi di Terbol. Akibatnya, siaran tiga stasiun televisi (Lebanese Broadcasting Corp, Future TV, dan Al-Manar milik Hizbullah) tidak bisa disaksikan.

Transmisi Radio Free Lebanon, stasiun radio swasta, juga terputus setelah menara transmisinya dihantam rudal (afp/ap/rtr/any)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home