| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, July 28, 2006,9:44 PM

Israel Merasa Mendapat Restu

AS Membela, Konferensi Timteng di Roma Buntu

JERUSALEM - Konferensi Timur Tengah yang dihadiri Menlu 15 negara di Roma, Italia Rabu lalu, menemui jalan buntu. Kebuntuan itu dimanfaatkan Israel sebagai dalih pembenar serangan militernya ke Lebanon.

Menkeh Israel Haim Ramon menerjemahkan kebuntuan konferensi tersebut sebagai restu untuk meneruskan serangan militer. "Kami memandang keputusan di Roma kemarin sebagai suatu izin dari dunia internasional kepada Israel untuk melanjutkan operasi militer kami di Lebanon, sampai Hizbullah berhasil ditaklukkan," tandas Ramon, seperti dikutip Radio AD Israel, kemarin.

Merasa mendapat "restu" negeri zionis itu merencanakan perluasan serangannya. Penyebab kebuntuan tersebut adalah sikap Amerika Serikat yang terus membela Israel. Negeri Paman Sam, yang biasanya keras terhadap aksi militer seperti itu, menolak usul gencatan senjata yang diajukan sebagian besar negara Eropa dan peserta pertemuan lainnya. Dalihnya, serangan Israel itu dilakukan untuk memberantas gerilyawan Hizbullah.

Dalam kesempatan itu, Ramon juga mengklarifikasi tudingan dunia bahwa serdadunya telah menyerang pemukiman sipil. Menurutnya, wilayah yang diserang serdadu Israel adalah pangkalan militer, yang dijadikan persembunyian gerilyawan Hizbullah.

Kalau pun ada korban dari warga sipil, menurut Roman bukan kesalahan serdadu Israel. Karena sebelum serangan dilakukan, pasukan Israel sudah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk meninggalkan kawasan selatan Lebanon.

"Saat ini, mereka yang masih tersisa di Lebanon selatan adalah teroris yang memiliki kaitan kuat dengan Hizbullah," terang Ramon. Namun, Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan, masih banyak warga sipil yang tertinggal.

Lebih lanjut, Ramon menekankan bahwa militer Israel tidak akan mundur setapak pun. "Kami perlu mengaktifkan sistem persenjataan yang hebat untuk mendukung operasi pasukan darat kami di kawasan selatan Lebanon. Kelebihan kami dari gerilyawan Hizbullah adalah sistem persenjataan kami yang canggih, bukan perlawanan konvensional yang harus saling berhadapan," ujarnya bangga. (ap/afp/*/hep)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home