| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, July 24, 2006,11:53 AM

Israel Merangsek ke Lebanon

Suriah Mengatakan tidak akan Tinggal Diam

Jerusalem, Minggu - Serangan Israel ke Lebanon nampaknya belum akan berakhir. Kemarin, Israel melanjutkan pemboman ke tempat-tempat yang dikira menjadi sarang Hezbollah. Pasukan darat Israel bahwa sudah merangsek masuk ke Lebanon dan menguasai sebuah desa di pengunungan yang strategis.

Pesawat tempur Israel, kemarin menggempur sebuah bus mini yang membawa warga dari wilayah perbatasan. Padahal sebelumnya tentara Israel meminta mereka mengungsi segera. Pada serangan itu tiga orang tewas dan 13 orang cedera.

Pesawat Israeli juga membombardir Beirut serta wilayah timur dan selatan Lebanon. Enam ledakan terjadi di seputar Beirut, khsususnya di perkampungan Syiah. Serangan udara juga menghancurkan sebuah pusat keagamaan di kota pelabuhan Sidon Di Lembah Bekaa, serangan Israel menghancurkan tiga pabrik.

Tentara Israel telah menghalau Hizbollah dari Maroun al-Ras, sebuah desa di Lebanon yang terletak di pengunungan. Dari wilayah itu, Israel bisa memantau gerakan musuh lebih leluasa. Namun Israel nampaknya belum masuk terlalu jauh ke dalam wilayah Lebanon.

Sumber militer Irael mengatakan sekitar 100 tentara Israel sudah berada di dalam wilayah Lebanon untuk memburu persembunyian Hezbollah, persenjataan dan peluncuran roket.

Serangan di Lebanon telah membuat minimal 500.000 orang mengungsi, juga ada yang terjebak di di perbatasan.

Pihak Hezbollah pun terus melontarkan roket ke wilayah Israel utara, menewaskan sedikitnya dua orang. Hezbollah kembali menyerang Haifa dengan roket Raad 2, rudal jarak pendek buatan Iran.

Lebih dari 1.000 roket telah ditembakkan Hezbollah ke wilayah Israel. Hal itu juga mengakibatkan sekitar 300.000 warga Israel utara meninggalkan tempat tinggal mereka. Serangan Hezbollah juga tertuju ke kota Zichron Yaakov, 60 km di selatan perbatasan Israel-Lebanon. Serangan Israel tak berhasil menghentikan serangan Hezbollah.

Jumlah kematian di pihak Lebanon mencapai minimal 375 orang dan di pihak Israel 36 orang.

Koordinator Bantuan Darurat Kemanusiaan PBB Jan Egeland mengatakan diperlukan minimal 100 dollar AS untuk membangun kembali Lebanon.

Ia mengatakan serangan Israel melampaui ambang batas kemanusiaan. "Mengerikan sekali. Saya tidak menyadari sebelumnya, serangan itu menghancurkan blok demi blok apartemen hunian sipil," katanya.

Meminta siaga

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dalam pertemuan kabinet, Minggu (23/7), mengatakan krisis Lebanon akan berlangsung lama. Tujuan menyerang Lebanon hanya untuk menggusur kekuatan Hezbollah. "Kita tidak berperang dengan warga Lebanon dan tidak ingin melukai mereka. Namun ada bagian dari warga yang membantu Hezbollah karena itu berisiko untuk kena serangan. Namun dalam hal ini, mereka tetap bukan menjadi sasaran militer," kata Olmert.

Menhan Israel Amir Peretz mengatakan tidak merencanakan sebuah invasi meluas terhadap Lebanon. "Operasi darat dibatasi dengan kehadiran sejumlah tertentu saja," katanya pada pertemuan kabinet.

Namun Radio Militer Israel mengatakan tentara akan dikerahkan ke Lebanon selatan. Israel sudah memerintahkan tentara cadangan bersiap siaga dan menumpuk tank di perbatasan.

Kepala Militer Israel Letjen Dan Halutz mengatakan masih belum diputuskan sebuah invasi darat lebih jauh ke Lebanon. "Kami tahu kemampuan militer Hezbollah dan perlengkapannya. Kami tidak meremehkan itu namun kami akan melakukan apapun untuk membuat mereka berhenti menembakkan roket," kata Halutz.

Namun pengerahan tentara dianggap sebagai awal dari invasi Israel ke Lebanon.

Suriah akan ikut

Suriah akan turut terlibat pada konflik Israel-Lebanon jika tentara Israel memasuki Lebanon dan mendekat ke wilayah Suriah. Demikian peringatan yang disampaikan Menteri Penerangan Suriah Mohsen Bilal dalam wawancara yang diterbitkan, Minggu oleh harian ABC, Madrid.

"Kami memiliki pasukan yang saling bekerja sama. Jika tentara Israel memprovokasi kami, Damaskus akan bertindak segera mengamankan keamanan wilayah Suriah."

Bilal berada di Spanyol untuk bertemu dengan Menlu Spanyol Miguel Angel Moratinos, seorang mantan utusan Uni Eropa di Timur Tengah. Pertemuan itu bertujuan untuk meredakan krisis Timur Tengah. Spanyol juga sedang ingin terlibat untuk meredakan krisis, sementara pihak AS malah sama sekali tak memberi sinyal untuk gencana senjata.

Pahlawan baru Arab

Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengakui bahwa Israel bisa menyapu Lebanon selatan. Namun jika Hezbollah bisa selamat dalam serangan darat Israel, namanya akan terpatri sebagai pahlawan baru Arab.

"Saya tak ingin memiliki harapan tinggi. Saya tak pernah mengatakan bahwa Israel tak bisa mencapai semua wilayah di Lebanon selatan," kata Nasrallah, yang telah beberapa kali gagal dalam upaya pembunuhan Israel.

"Dogma kami adalah, ketika Israel masuk, mereka harus membayar dengan harga tinggi. Inilah janji kami dan ini yang ingin kami capai, demi Tuhan."

Namun ia juga tak menutup kemungkinan kekalahan. "Kekalahan di Lebanon akan mengakhiri perlawanan, menghilangkan isu Palestina dan membuat Israel bertindak seenaknya soal pendudukan di Timur Tengah. Lalu kemudian yang terjadi adalah dunia arab, pemerintahan dan warga Arab akan akan dipermalukan dan kemudian tidak memiliki jalan keluar." Namun demikian ia mengatakan Hezbollah telah siap menjadi martir. (REUTERS/AFP/AP/MON)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home