| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, July 28, 2006,9:45 PM

Israel Kewalahan, Ekspansi Distop

Jerusalem, Kamis - Pertempuran sengit terjadi antara pasukan darat Israel dan pejuang Hezbollah pada hari Rabu (26/7) malam di kota Bint Jbeil, sekitar 4 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon. Pasukan darat Israel kewalahan. Setelah kejadian itu, kabinet Israel bertemu, Kamis, dan memutuskan untuk menghentikan ekspansi serangan ke Lebanon.

Hingga kemarin, kota yang dianggap sebagai jantung Hezbollah itu belum dapat dikuasai. Dalam pertempuran di kota itu, Israel menderita kerugian terbesar setelah melakukan serangan 16 hari. Sembilan tentara tewas dan 27 terluka dalam perang dengan posisi berhadapan.

Harian Israel Haaretz, Kamis, mengutip informasi dari Departemen Pertahanan (Dephan) Israel yang mengatakan, lima dari 27 tentara Israel yang cedera berada dalam kondisi serius. Dephan Israel mengatakan, Hezbollah kehilangan 15 pejuang. Informasi lain menyebutkan korban tewas di pihak Hezbollah 30-40 pejuang. Pihak Hezbollah mengatakan, korban tewas di pihaknya hanya 10 orang.

Dephan Israel menambahkan, delapan tentara yang tewas terjadi di Bint Jbeil dan satu lagi di Maroun al-Ras, yang sudah lebih dulu direbut.

Semua korban tewas berasal dari pasukan elite Israel, Brigade Golani.

Serangan darat Israel dilakukan setelah muncul berbagai pendapat di Israel bahwa serangan udara tak cukup mampu menghentikan serangan roket. Serangan darat dijalankan walau bukan tujuan awal.

Salah strategi

Serangan ke Bint Jbeil, yang disebutkan sebagai ibu kota Hezbollah, adalah bagian dari rencana Israel menggusur basis Hezbollah. Serangan di Bint Jbeil dimulai Senin pagi, dan berlanjut hingga Rabu pukul 05.00.

Infanteri Golani memasuki Bint Jbeil dari timur laut Bint Jbeil untuk mencari pejuang Hezbollah dari rumah ke rumah. Begitu pasukan Israel masuk, Hezbollah menggempur dengan granat. Sumber di pihak Brigade Golani, demikian Haaretz, mengatakan, serangan itu kurang mendapat dukungan dari kekuatan pasukan udara. Namun, ada kekhawatiran, kekuatan udara, seperti helikopter, justru menjadi sasaran roket Hezbollah.

Upaya evakuasi Israel atas tentara yang cedera juga sempat terhalang. Setelah melakukan taktik mengelabui Hezbollah, dengan menebar asap agar helikopter Black Hawk Israel itu tak terlihat, barulah evakuasi tentara yang cedera bisa dilakukan. (REUTERS/AP/AFP/MON)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home