| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Thursday, June 08, 2006,12:36 PM

Mahathir : Badawi Berkhianat

PUTRAJAYA - Tak lagi menjabat sebagai perdana menteri, tak membuat Mahathir Muhamad berhenti melontarkan pernyataan kontroversial. Kemarin, ia menyebut penggantinya, Abdullah ahmad Badawi, PM Malaysia saat ini, telah mengkhianati kepercayaannya.

"Saya pikir saya memilih orang yang tepat sebagai penerus saya, tapi rupanya saya salah," tuturnya kepada AP kemarin. Ini untuk kali pertama Mahathir menyerang langsung pribadi Badawi yang menggantikannya sejak Oktober 2003. "Saya sering mengangkat seseorang tapi kemudian orang tersebut menikam saya dari belakang," jawabnya ketika ditanya keputusan memilih Badawi adalah kesalahan terbesarnya.

Mahathir mengaku sudah membuat kesepakatan dengan Badawi sebelum menyerahkan kekuasaannya. Isinya, Mahathir tidak akan ikut campur dalam pemerintahan, asal Badawi meneruskan proyek yang digagas Mahathir sebelumnya. "Tapi pemerintah sekarang tidak menepati janjinya, malah membatalkan banyak kebijakan yang sudah dibuat," tegasnya. Salah satu proyek yang dibatalkan Badawi adalah jembatan yang menghubungkan Malaysia dengan Singapura.

Pria yang menjadi PM Malaysia selama 22 tahun ini juga mengkritik alasan pemerintah membatalkan semua proyek besarnya karena tidak punya uang. "Padahal pemerintah tidak pernah sekaya ini," cetusnya. Ia juga menampik tudingan telah menghabiskan uang pemerintah selama menjabat. "Tudingan jika pemerintah tidak punya uang karena sudah dihabiskan PM sebelumnya, sama sekali tidak berdasar," kecamnya.

Saat ditanya apakah pernyataannya ini ditujukan untuk mendongkel Badawi, Mahathir mengelak. "Saya tidak mampu melakukannya," tepisnya. Ia hanya kesal karena pemerintah tidak meneruskan proyek yang sudah dimulainya. Pemerintah sendiri nampaknya tak ambil pusing dengan sikap Mahathir. "Dia punya hak untuk mengungkapkan pendapatnya," cetus seorang ajudan Badawi enteng. (ap/any)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home