| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Tuesday, June 27, 2006,1:51 PM

Ikan Purba "Coelacanth" Ditemukan Lagi

Jakarta, Kompas - Ikan fosil purba atau Coelacanth awal bulan Juni 2006 ditemukan lagi di perairan Laut Sulawesi setelah temuan tahun 1998. Ekspedisi selanjutnya sedang dipersiapkan, tetapi lokasinya masih dirahasiakan.

"Bulan Juni lalu ditemukan lima ekor. Sekarang ekspedisi pencarian di tempat lain sedang disiapkan, tapi menunggu perbaikan alat," kata peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr M Kasim Moosa, dalam Temu Peneliti Antar Generasi Bidang Kelautan LIPI dengan wartawan di Jakarta, Senin (26/6).

Temuan yang sangat jarang terjadi itu merupakan hasil kerja sama Aquamarine Fukushima Jepang dengan P2O LIPI.

Setelah berhari-hari kapal Baruna Jaya berhenti pada ratusan titik, wahana kamera bawah air pada lima hari terakhir, 31 Mei-4 Juni 2006, berhasil memotret lima ekor Coelacanth. Kelimanya tertangkap kamera di beberapa tempat berbeda pada kedalaman lebih dari 150 meter.

Menurut Kasim, temuan tersebut justru terjadi ketika beberapa peneliti, termasuk Kasim, sudah turun ke darat. Peneliti lain adalah tiga anggota staf Aquamarine Fukushima dan satu peneliti Universitas Sam Ratulangi, Manado, yang saat itu sedang mengoperasikan ROV.

Kesekian kali

Temuan pada bulan Juni 2006 adalah temuan kesekian kali di Indonesia. Temuan tahun 1998 oleh nelayan penangkap hiu laut dalam, Lameh Sonathan, berada di perairan dekat Manado. Itulah penemuan menggemparkan dunia penelitian zoologi.

Disebut menggemparkan karena ikan Coelacanth diyakini punah sejak sekitar 70 juta tahun silam. Temuan terakhir Coelacanth hidup berada di perair- an timur Afrika tahun 1938.

"Hasil tes DNA menyebut jenis Coelacanth Indonesia berbeda dengan yang di Afrika. Berasal dari jenis yang lebih tua," kata Kasim. Ikan yang ditemukan di Manado pada tahun 1998 itu kini disimpan di Museum Biologi LIPI di Cibinong, Bogor.

Coelacanth juga disebut sebagai ikan fosil purba karena, berdasarkan fosilnya, ikan jenis ini pertama kali muncul diperkirakan pada zaman Devonian (sekitar 400 juta tahun silam) atau jauh lebih tua dibandingkan dengan zaman Dinosaurus pada masa Triasic (sekitar 200 juta tahun silam). Ikan ini diyakini punah 70 tahun silam.

Adanya ciri sirip berlobi daging yang menyerupai tonjolan kaki dan tangan, ikan ini diasumsikan berkerabat dekat dengan hewan berkaki empat (tetrapoda) dan ikan paru daripada ke jenis ikan yang biasa dilihat.

Jenis ikan ini diketahui hidup di goa-goa bawah laut pada kedalaman 150-2.000 meter bersuhu 18 derajat Celsius. Ikan ini juga berkembang biak dengan beranak, bukan bertelur. (GSA)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home