| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Saturday, May 27, 2006,4:17 PM

Rusia Siap Pasok Rudal ke Iran

Washington Pertimbangkan Beri Teheran Insentif

Moskwa, jumat - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Ivanov, Jumat (26/5), menegaskan kembali janjinya untuk memasok Iran dengan peluru kendali antipesawat terbang yang canggih. Hal ini diramalkan akan membuat berang Amerika Serikat, yang telah menyerukan semua negara agar menghentikan ekspor senjata ke Iran.

"Jika tak sampai terjadi keadaan yang luar biasa, (kontrak) itu tak perlu diragukan lagi pasti akan dipenuhi," kata Ivanov seperti dikutip beberapa kantor berita setempat.

Menurut media massa Rusia, sebelumnya, para pejabat Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, berdasarkan kontrak senilai 700 juta dollar AS (sekitar Rp 6,5 triliun), Moskwa akan memasok Iran dengan 29 unit Tor-M1, sistem peluru kendali pertahanan udara yang canggih.

Langkah Moskwa ini diperkirakan akan memicu kemarahan Amerika Serikat (AS), yang bulan lalu mengeluarkan seruan agar semua negara mengakhiri kegiatan ekspor senjata ke Iran. AS juga menyerukan semua negara untuk menghentikan semua kerja sama nuklir dengan negara itu untuk memaksa Teheran menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya.

Dalam usaha menghindari kritikan atas langkah yang ditempuh Pemerintah Rusia, Ivanov menyatakan bahwa Moskwa berusaha menaati semua peraturan internasional soal persenjataan.

"Sejauh menyangkut masalah posisi Rusia, kami sepenuhnya tunduk pada semua peraturan tentang larangan penyebaran (senjata), dan jika kita mendengar celaan bahwa Rusia diam-diam membantu Iran, itu hanyalah propaganda," kata Ivanov sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, Interfax. Ia tak merinci celaan itu dan siapa pelaku propaganda yang dimaksud.

Pertemuan enam menlu

Para menteri luar negeri (menlu) enam negara kekuatan utama dunia diperkirakan akan bertemu pada akhir pekan depan. Mereka diharapkan akan mengambil keputusan akhir soal paket insentif usulan tiga besar Eropa (Inggris, Perancis, dan Jerman) untuk mengganjar Iran jika negara itu bersedia menghentikan kegiatan pengayaan uranium dan hukuman yang akan dijatuhkan jika negara itu menolak.

Pertemuan tingkat menteri ini akan menindaklanjuti pertemuan para direktur politiknya, yang sudah berlangsung di London, Rabu lalu. Keenam negara tersebut adalah lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yakni AS, Inggris, Perancis, Rusia, dan China, plus Jerman. Negara-negara ini telah melakukan berbagai usaha untuk menyelesaikan krisis internasional yang terkait dengan program nuklir Iran.

Iran berkeras mengaku bahwa program nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai, untuk memproduksi listrik bagi rakyat sipil. Namun, AS dan negara-negara sekutu Eropanya mencurigai Iran diam-diam juga sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir.

Mengomentari pertemuannya dengan para pejabat tinggi kelima negara lain, hari Rabu, Wakil Menlu AS Nicholas Burns menyatakan, Washington sangat gembira atas pertemuan yang sangat produktif dan sangat konstruktif itu.

Wakil dari Kementerian Luar Negeri Inggris, John Sawer, juga menilai telah terjadi perkembangan yang baik dalam usaha untuk menghilangkan berbagai perbedaan sikap antarnegara tentang cara yang akan ditempuh secara bersama untuk menekan Iran agar bersedia menghentikan kegiatan pengayaan uranium.

Rusia dan China merupakan dua negara yang memiliki hubungan politik dan strategis yang erat dengan Iran.

AS juga akan beri insentif

Hari Kamis, dari Washington diberitakan bahwa Presiden AS George Walker Bush menyatakan akan mempertimbangkan untuk memberi Iran insentif. Namun, pertimbangan ini akan dilakukan hanya jika negara tersebut setuju memulai lagi penangguhan kegiatan pengayaan uranium, yang dicurigai AS digunakan dalam usaha memproduksi senjata nuklir.

Dalam acara konferensi pers yang dilakukan bersama Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Bush menyatakan, ia dan Blair telah panjang-lebar mendiskusikan strategi untuk menyelesaikan krisis nuklir Iran.

"Iran telah meninggalkan meja (perundingan). Mereka harus membuat keputusan dan pilihan kini ada di tangan mereka. Jika mereka ingin melihat ditingkatkannya paket (insentif), hal pertama yang harus mereka lakukan adalah menghentikan kegiatan (nuklir) demi kebaikan dunia," demikian Bush.

Pengayaan uranium (uranium enrichment) merupakan salah satu tahap dalam proses produksi bahan bakar yang diperlukan untuk menggerakkan reaktor nuklir penghasil listrik. Namun, uranium yang diperkaya sampai tingkat kemurnian yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam produksi hulu ledak nuklir.(AP/AFP/Reuters/muk)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home