| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, May 26, 2006,9:21 AM

Satukan Sikap untuk Iran

AS Tolak Pembicaraan secara Langsung

London, kamis - Para menteri luar negeri enam kekuatan utama dunia dijadwalkan bertemu dalam waktu dekat untuk memutuskan cara menangani isu nuklir Iran. Dalam rangka meredakan kekhawatiran Barat, Iran dikabarkan siap menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya.

Para pejabat tinggi Inggris, Perancis, China, Rusia, dan Amerika Serikat (AS), lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), plus Jerman, Kamis (25/5), bertemu di London untuk membahas gagasan Eropa soal pemberian insentif dan sanksi untuk menyetop tekad Iran melakukan sendiri pengayaan uranium.

Pertemuan diselenggarakan di tengah ketegangan internasional yang terkait dengan program tenaga nuklir Iran. Washington menuduh program itu merupakan kedok untuk menyembunyikan kegiatan pengembangan senjata nuklir, namun Iran menyatakan program nuklirnya sepenuhnya ditujukan bagi kepentingan rakyat sipil.

Wakil Menlu AS Nicholas Burns, wakil AS dalam pertemuan London, menilai pertemuan itu produktif. "AS berbesar hati dengan kemajuan yang dibuat. Kami kini menanti pelaksanaan pertemuan antara Menlu Condoleezza Rice dan para mitra menlu lain untuk membuat keputusan final soal langkah-langkah yang akan ditempuh selanjutnya," demikian pernyataan yang dilansir Burns.

Dari Washington dilaporkan, seusai melakukan pembicaraan dengan Ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Mohamed ElBaradei, Menlu AS Condoleezza Rice juga menyatakan kemajuan positif telah dicapai dalam pertemuan di London.

"Kami tak berharap mereka akan dapat memfinalisasi semua persoalan," kata Rice.

Tiga besar Uni Eropa (UE), yakni Inggris, Perancis, dan Jerman, berharap dapat membujuk Iran menangguhkan kegiatan pengayaan uranium dengan imbalan pemberian paket insentif di bidang perdagangan dan teknologi. Namun, mereka ingin agar Rusia dan China juga ikut mendukung sanksi PBB, termasuk sanksi embargo senjata, jika Iran menolak tawaran paket insentif.

AS tolak bicara langsung

Sebelumnya, Rabu, Pemerintah AS menegaskan, tak akan ada pembicaraan langsung dengan Iran, kecuali jika negara itu mau menghentikan kegiatan pengayaan uranium. Pernyataan dilansir untuk menanggapi usulan dari sejumlah pihak bahwa AS dan Iran sebaiknya melakukan perundingan langsung untuk menyelesaikan krisis.

"Berkaitan dengan kegiatan pengayaan dan pemrosesan kembali uranium, Iran harus mengambil langkah fundamental untuk menghentikan semua kegiatan itu," kata juru bicara Gedung Putih Tony Snow.

Ditambahkan Snow, tanpa langkah itu, tak akan terjadi perubahan dalam sikap pemerintah maupun Presiden AS soal kemungkinan dilakukannya negosiasi langsung soal program nuklir Iran.

Seusai melakukan pembicaraan dengan Menlu Rice di Washington, juga pada hari Rabu, Ketua IAEA Mohamed ElBaradei menyatakan, Iran siap untuk menghentikan selama beberapa tahun aktivitas pengayaan uranium di dalam wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran Barat soal program nuklirnya.

Pekan lalu, ElBaradei bertemu juru runding nuklir utama Iran Ali Larijani, yang pemerintahnya telah melakukan lobi-lobi politik untuk melakukan pembicaraan langsung dengan AS.

Meski mengakui adanya usaha Iran untuk melakukan pembicaraan langsung, juru bicara Deplu AS Scott McCormack menyatakan, perundingan multilateral merupakan forum yang lebih cocok untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. (AFP/muk)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home