| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Wednesday, May 31, 2006,1:05 PM

Diperlukan Kebijakan Khusus untuk Yogya

Yogyakarta, Kompas - Perlu kebijakan bersifat temporer untuk membantu industri pariwisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terpukul akibat bencana gempa bumi.

Kerusakan menimpa hampir seluruh mata rantai kepariwisataan, mulai dari obyek wisata, hotel, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, hingga usaha kecil dan menengah (UKM).

"Karena itu, saya akan bicarakan dengan menteri keuangan soal pajak hotel dan restoran. Saya rasa semua kebijakan temporer bisa dilakukan oleh pemerintah," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Kantor Java Media Tourism Crisis Center (JM-TCC) di Yogyakarta, Selasa (30/5), seusai meninjau Candi Prambanan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain Candi Prambanan, gempa berkuatan 5,9 skala Richter itu juga merusak berbagai situs peninggalan bersejarah lainnya.

Berdasarkan data sementara JM-TCC, ada tiga hotel bintang lima, tiga hotel bintang empat, dan satu hotel bintang tiga yang tidak beroperasi.

Satu hotel berbintang dengan jumlah kamar 100 unit lebih rata- rata mempekerjakan 150-200 karyawan. Akibat kerusakan, sejumlah pengelola memilih tidak mengoperasikan hotelnya untuk sementara. Misalnya, Hotel Sheraton Mustika, Hotel Quality, Melia Purosani, Novotel, Jayakarta, Sahid Raya, dan Hotel Mutiara.

Jumlah pelaku UKM di Kabupaten Bantul sebanyak 17.000 unit usaha. Setiap unit usaha, rata-rata memiliki karyawan 50 orang dan mampu menjual barang produksi hingga tiga kontainer per bulan. Nilai satu kontainer mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Kondisi itu dikhawatirkan akan menurunkan jumlah wisatawan. Apalagi, sebagian besar lokasi kerajinan rakyat, seperti kerajinan keramik di Kasongan, Bantul, rusak parah.

Konsultan Kebudayaan dan Pariwisata, Wiendu Nuryanti, mengatakan, Bantul merupakan daerah sangat strategis bagi usaha kecil dan menengah.

Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DI Yogyakarta, jumlah wisatawan asing yang datang ke Yogya 115.000 orang per tahun, sedangkan wisatawan domestik 1,2 juta orang per tahun. (OSA/NAW/BEN/ANV)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home