| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Thursday, April 06, 2006,9:39 AM

Presiden di Papua

Jangan Terpengaruh Ajakan Pihak Lain

Merauke, Kompas - Pemerintah bertekad menyelesaikan soal-soal di Papua secara damai, adil, dan bermartabat. Karena itu, warga Papua diminta tidak terpengaruh ajakan pihak lain, baik dari dalam maupun luar negeri.

Penegasan itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengawali panen raya di Kampung Waninggapsay, Tanah Miring, sekitar 7 kilometer arah timur Merauke, Rabu (5/4).

Presiden menegaskan agar persoalan di Papua diselesaikan secara internal dengan mengedepankan perdamaian, keadilan, dan demokrasi.

"Mari kita menjunjung tinggi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kita bela, kita pertahankan, kita hidupkan dan kembangkan bersama dalam jiwa raga bangsa kita. Pemerintah menyadari ada kesalahan di masa lalu, seperti pelanggaran HAM (hak asasi manusia), tetapi saat ini semua kebijakan telah diubah sesuai arah reformasi bangsa ini. Pemerintah punya komitmen menjunjung tinggi HAM dan dalam satu setengah tahun ini di Papua tidak ada pelanggaran HAM," katanya.

Presiden juga menekankan bahwa pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya bertindak persuasif dalam menangani soal-soal di Papua. Meski demikian, diakui bahwa aparat keamanan kadang dihadapkan pada kekerasan massa. "Tetapi, mereka tetap berpegang teguh pada komitmen mencintai masyarakat Papua dan menegakkan HAM," ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Yudhoyono mengajak seluruh warga menjauhi dan mencegah kekerasan karena kekerasan tak akan pernah menyelesaikan masalah. "Semua persoalan hendaknya kita selesaikan melalui dialog dan saling pengertian sebagai sesama bangsa," kata Presiden.

Cinta Papua

Dalam kesempatan itu Yudhoyono juga menegaskan kembali kecintaan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia terhadap Papua. "Tidak mungkin pemerintah dan seluruh rakyat melupakan saudara-saudara, sebaliknya kami mencintai saudara-saudara. Persoalan di daerah ini pun ada di daerah-daerah lain. Tidak ada niat kami melakukan kesalahan kepada rakyat Papua. Sekali lagi, mari kita tahan diri dan hindari kekerasan," ujar Presiden.

Menurut Presiden, Merauke memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia dengan lagu kebangsaan Dari Sabang sampai Merauke, yang sering dinyanyikan oleh 220 juta warga Indonesia. "Mari kita bangun rasa saling percaya. Hindari opini-opini negatif terhadap sebuah kebijakan pemerintah," katanya. (KOR)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home