| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Tuesday, April 04, 2006,5:11 AM

Barat Terlalu Cepat Memvonis Pemerintahan Hamas

Cairo, Kompas - Sikap dunia Barat seperti Kanada, Belanda, dan AS yang memutus hubungan dan menghentikan bantuan kepada Pemerintah Palestina yang dipimpin Hamas dinilai terlalu cepat.

"Hamas sedang berupaya membangun rasa saling percaya dan kerja sama peradaban. Kami kira dialog adalah bahasa yang tepat untuk menghasilkan sesuatu yang positif. Tanpa dialog hanya akan menciptakan suasana di bawah tekanan di kawasan ini yang bisa merugikan semua pihak," kata anggota parlemen Palestina dari Hamas yang juga juru bicara di Jalur Gaza, Mushir Al Misri, dalam wawancara khusus dengan Kompas melalui telepon akhir pekan lalu.

Menurut Al Misri, Hamas punya tiga prioritas program, yaitu menyangkut isu keamanan, politik, dan ekonomi. Dalam konteks keamanan, kata Al Misri, Hamas akan berusaha mengakhiri anarkisme keamanan di wilayah Palestina dengan cara menegakkan hukum dan independensi lembaga peradilan. Dalam isu ekonomi, Hamas akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi investasi. Menyangkut isu politik, Hamas akan membuka kontak dengan semua pihak di seluruh penjuru dunia ini untuk menjelaskan perjuangan rakyat Palestina dalam upaya menghimpun dukungan terhadap hak-hak rakyat Palestina itu.

Al Misri yang merupakan anggota parlemen termuda Palestina dengan usia baru 30 tahun menjelaskan, adalah hak rakyat Palestina mendapatkan bantuan ekonomi dari seantero dunia karena mereka sedang berada di bawah penjajahan Israel. "Harta itu bukan untuk kalangan atau golongan tertentu, tapi untuk rakyat Palestina. Kami berharap dunia Arab dan Islam bisa menggantikan bantuan Barat itu jika dunia Barat terus menghentikan bantuannya pada Pemerintah Palestina," katanya.

Meski demikian, lanjut Al Misri, Pemerintah Palestina masih terus berusaha agar bantuan sebagian dari masyarakat internasional itu tetap bertahan, seperti bantuan dari Rusia, Jepang, dan lain-lain.

Ia lalu mengakui, bantuan dunia Arab terhadap rakyat Palestina yang ditetapkan dalam forum konferensi tingkat tinggi (KTT) Arab di Khartoum terlalu kecil. "Kami berharap lebih banyak dari itu, tapi mereka ternyata menetapkan bantuan apa yang telah diputuskan sebelumnya, yakni tidak ada bantuan baru," tambahnya.

Seperti diketahui, KTT Arab di Khartoum memutuskan hanya memberi bantuan kepada Pemerintah Palestina sebanyak 55 juta dollar AS per bulan selama 6 bulan. Padahal sebelumnya, Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshal menegaskan, Pemerintah Palestina butuh bantuan 135 juta dollar AS per bulan.

Tentang rencana Partai Kadima pimpinan Ehud Olmert (partai pemenang dalam pemilu Israel hari Selasa lalu) mundur sepihak dari sebagian wilayah di Tepi Barat, Al Misri menegaskan, rencana politik Partai Kadima tersebut tidak bisa diterima. "Kami akan melawan dengan segala cara yang kami mampu untuk menggagalkan rencana tersebut. Masyarakat internasional harus bergerak menghentikan upaya Israel menentukan perbatasan secara sepihak tersebut," katanya menegaskan.

Rencana Ehud Olmert hingga tahun 2010 adalah mundur sepihak dari Tepi Barat dengan tetap mempertahankan tiga kompleks permukiman Yahudi besar, kawasan Lembah Sungai Jordan, dan kota Jerusalem di bawah kontrol penuh Israel.*

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home