| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Saturday, April 01, 2006,10:28 AM

Kepemilikan Saham untuk Etnis Melayu Ditingkatkan

Kuala Lumpur, Jumat - Pemerintah Malaysia akan terus meningkatkan kepemilikan saham etnis melayu di perusahaan-perusahaan hingga 20 atau 25 persen mulai tahun 2010. Hal itu dilakukan pemerintah guna mendorong pendistribusian kekayaan nasional.

Pada tahun 2020, pemerintah bahkan menargetkan kepemilikan saham etnis Malaysia bertambah menjadi 30 persen. Pada saat itu, Malaysia berharap telah menjadi negara maju.

Demikian dicanangkan Pemerintah Malaysia, Jumat (31/3). Upaya tersebut merupakan bagian dari kebijakan yang berpihak pada etnis Melayu.

Berdasarkan cetak biru perencanaan ekonomi lima tahun ke depan atau disebut Rencana Malaysia Kesembilan, Pemerintah Malaysia berusaha menata kembali penempatan pekerja di sektor swasta dan meningkatkan kepemilikan etnis Melayu dalam aset-aset perusahaan, real estat, serta kekayaan intelektual. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan etnis Melayu dalam pembangunan ekonomi.

Kebijakan yang berpihak pada etnis Melayu mulai diluncurkan pemerintah tahun 1970 ketika kepemilikan saham etnis Melayu di perusahaan-perusahaan hanya mencapai 2,4 persen. Sejak saat itu, pembangunan Malaysia yang multiras dijalankan dengan strategi pembagian kue dari hasil pertumbuhan ekonomi. Strategi ini bertujuan membasmi kemiskinan. Hal itu juga dicapai dengan memberikan suatu jabatan untuk ras tertentu (Melayu).

Kebijakan ini sempat dikritik karena upaya pemerintah memberikan kontrak bernilai miliaran dollar AS kepada pengusaha etnis Melayu ternyata gagal mengurangi kesenjangan kesejahteraan. Meski demikian, upaya memberantas kemiskinan tetap menunjukkan kemajuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan pendapatan antaretnis masih terjadi. Pemerintah mengatakan, "Perbedaan pendapatan (antara) etnis meski menipis secara relatif dalam beberapa tahun terakhir, namun bertambah lebar secara absolut."

Saat ini, etnis Melayu berjumlah lebih setengah dari 26 juta total penduduk, namun hanya menguasai kurang dari 20 persen saham yang diperdagangkan di bursa saham. Sebaliknya, etnis China yang berjumlah seperempat dari populasi menguasai 40 persen kekayaan nasional. Selama empat tahun dari tahun 2000, kepemilikan modal saham oleh etnis Melayu meningkat dari 63 miliar ringgit menjadi 100 miliar ringgit. Namun, kepemilikan saham di bursa tidak berubah, yakni 18,9 persen. (REUTERS/BSW)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home