| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Friday, April 07, 2006,11:45 AM

Kembangkan Kemitraan Konkret Asia dan Pasifik

Jakarta, kompas - Pertemuan para pemimpin Asia-Pasifik pada Sidang Ke-62 Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Pasifik PBB (UN-ESCAP) perlu dikembangkan untuk memperkuat dan lebih mengonkretkan kemitraan antara Asia dan Pasifik serta bersama-sama mencari solusi atas semua tantangan di depan.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda ketika membuka Pertemuan Pejabat Senior UN-ESCAP Ke-62 di Jakarta, Kamis (6/4).

Ia mengatakan, meski wilayah Asia Pasifik secara keseluruhan mampu menunjukkan kegiatan ekonomi yang nyata, pertumbuhannya masih tidak merata. Masih banyak kantong-kantong kemiskinan di seluruh wilayah. Banyak hambatan juga menghadang beberapa negara untuk mencapai Tujuan-tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/ MDGs).

”Tidak disangkal ESCAP telah berbuat banyak untuk menghapus kemiskinan, menangani masalah-masalah sosial yang muncul belakangan ini, dan mengelola globalisasi. Tetapi, kita memiliki pengharapan yang tinggi terhadap ESCAP. Kita, para anggotanya, mengharapkan ESCAP membantu dan mendorong kemitraan. Mengeluarkan inisiatif- inisiatif baru. Menggerakkan anggota-anggotanya dari sekadar berbicara ke melakukan tindakan nyata,” ungkap Menlu.

Sekretaris Eksekutif ESCAP Kim Hak-su dalam sambutannya mengatakan, dalam pertemuan yang akan berlangsung hingga tiga hari mendatang itu, para delegasi diharapkan mampu membuat laporan kinerja pelaksanaan program 2004-2005, menyusun rancangan kerangka kerja strategis untuk 2008-2009, dan memobilisasi sumber-sumber daya.

Kawasan Pasifik

Ditambahkan, sidang kali ini akan difokuskan pada kawasan Pasifik. ”Kita merasa sangat terhormat karena enam kepala pemerintahan dan kepala negara akan bergabung dengan kita pada pertemuan tingkat menteri. Mereka akan menyampaikan pandangan-pandangan mengenai apa yang menjadi perhatian Pasifik dan visi mereka mengenai kemitraan Asia-Pasifik,” ujar Hak-su.

Menurut Hassan, merupakan keharusan bagi ESCAP untuk memiliki sebuah peta jalan dan modalitas, yang akan memberi para anggotanya petunjuk yang jelas mengenai bagaimana mereka bisa memenuhi komitmen terhadap MDGs. Hal itu juga penting untuk membangkitkan rasa kepemilikan pada para stakeholder di kawasan ini. Peta jalan dan modalitas itu harus memasukkan elemen-elemen untuk mendorong kemitraan, kontribusi, dan partisipasi aktif stakeholder.

Menlu juga menyambut baik tema ESCAP tahun ini, yaitu ”Meningkatkan Kerja Sama Regional, Termasuk Manajemen Penanggulangan Bencana”, yang dinilai sangat tepat karena pembangunan infrastruktur merupakan prasyarat mendasar bagi pembangunan dan penghapusan kemiskinan.

Meski demikian, Hassan mengingatkan, hendaknya infrastruktur jangan hanya dilihat sebagai proyek-proyek pembangunan fisik semata. ”Agar bisa berhasil mencapai pembangunan berkelanjutan dan MDGs, kita juga harus mengembangkan infrastruktur sosial,” katanya.

Hal itu bisa dilakukan antara lain melalui peningkatan kapasitas pribadi, pembangunan pedesaan, kesehatan dan sanitasi, serta pendidikan. (DAY/BSW/OKI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home