| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, March 27, 2006,11:25 AM

30 Demonstran Ditangkap

kuala lumpur, minggu - Aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Malaysia, Minggu (26/3), digelar ratusan demonstran antipemerintah di kompleks Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur. Untuk membubarkan para pendemo itu, kepolisian menggunakan pentungan dan meriam air serta menahan sedikitnya 30 pendemo.

Aksi sekitar 400 pendemo yang berasal dari organisasi-organisasi buruh dan partai oposisi itu berawal di pusat perbelanjaan di dalam gedung menara kembar tersebut. Aksi mereka merupakan bagian dari serangkaian aksi protes menentang kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah sejak 28 Februari 2006.

Mereka meneriakkan slogan- slogan antipemerintah dan membawa balon gas berwarna hitam, yang melambangkan minyak dan inflasi. Para pendemo menuntut pemerintah menarik kembali keputusan kenaikan harga BBM yang hingga 23 persen. "Ketika harga bahan bakar naik, seluruh harga barang kebutuhan pokok ikut naik. Ada batas di mana para buruh tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup akibat kenaikan harga itu dengan gaji mereka. Itulah yang kami sampaikan kepada pemerintah," kata K Brabakarun, Wakil Presiden Kongres Serikat Perdagangan (MTUC) Malaysia.

Aksi para pendemo itu langsung dihadapi lebih dari 400 anggota polisi, termasuk para petugas yang membawa anjing dan pasukan berkuda. Polisi bersiaga dengan membawa pentungan dan senjata, didukung pula oleh dua mobil meriam air.

Aksi di dalam gedung yang kemudian diteruskan di luar gedung dan jalan raya itu dilakukan dengan strategi bubar dan kemudian berkumpul kembali.

Rakyat berhak

Polisi beberapa kali menggunakan meriam air untuk membubarkan para pendemo, yang menyebar di halaman menara itu untuk meneruskan aksi mereka. Melihat kebandelan para pendemo, polisi mengejar kelompok- kelompok kecil yang mulai berkumpul kembali. Polisi bahkan menggunakan meriam air yang juga mengenai sejumlah pengunjung perbelanjaan dan wisatawan di luar Menara Kembar. Beberapa pendemo dipukuli dan ditendang polisi sebelum diborgol.

Wakil Kepala Distrik Kepolisian Rodzi Ismail menyatakan, lebih dari 20 orang telah ditahan karena aksi mereka tidak memiliki izin melakukan demo. Seorang pemimpin partai oposisi PAS, Hatta Ramli, dan dua putrinya termasuk yang ditangkap.

"Rakyat berhak memprotes kenaikan harga minyak. Tidak ada alasan mengapa begitu banyak polisi dikerahkan dan mengintimidasi serta menangkap kami," kata Sekretaris Jenderal MTUC R Rajasekaran, yang bertekad melaporkan tindakan polisi ke Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia. (AP/AFP/Reuters/OKI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home