Jakarta, Kompas - Dominasi negara-negara Barat secara global merupakan ancaman terhadap kehidupan demokrasi.

Hal itu terungkap dalam seminar The Life and Death of Democracy yang diadakan Center for Strategic and International Studies, Kamis (29/6) di Jakarta. Hadir sebagai pembicara tunggal Profesor John Keane dari Centre for the Study of Democracy University of Westminster, London.

John Keane mengatakan, Amerika Serikat saat ini tampil sebagai pemenang, pembela, dan pendukung demokrasi yang utama. Karena itu, promosi atas ide- ide demokrasi didominasi oleh AS.

Dikatakan, dominasi global yang diperlihatkan AS dan negara-negara Barat ini berbahaya bagi demokrasi. "Bahaya yang muncul adalah demokrasi menjadi sesuatu yang sama dengan sikap tidak toleran, penaklukan, dominasi, perang, kekerasan, dan intervensi militer," kata John Keane.

Oleh sebab itu, lanjut John Keane, para intelektual, wartawan, dan orang-orang kebanyakan di Timur Tengah sulit menerima praktik demokrasi seperti itu.

"Mereka menganggap demokrasi tidak lebih dari ’tank-tank dan pesawat tempur AS’," ujar John Keane merujuk kepada sikap AS yang kerap melakukan intervensi militer terhadap negara-negara di Timur Tengah yang dianggap AS tak demokratis.

Ditanya bagaimana demokrasi dalam arti sebenarnya dapat diwujudkan di masa mendatang, Keane menjawab, "Bagi saya pertanyaannya adalah bagaimana mendemokratiskan AS terlebih dahulu. Tapi, saya tak bermaksud mengganti pemerintah (AS)."

Keane menambahkan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana memaksa penguasa dominan, seperti AS, membagi kekuasaannya (power sharing) secara global dan membentuk lembaga yang dapat mengawasi kekuasaan global. (BSW)