Palu, Kompas - Sebanyak 93 ikan paus terdampar di Pantai Ponggeran, Desa Sabang, Kecamatan Damsol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sekitar 130 kilometer arah utara Kota Palu. Karena tidak berhasil kembali ke laut, Minggu (19/3) sore, 18 ekor di antaranya mati.

Segerombolan ikan paus itu ditemukan pertama kali oleh nelayan Desa Sabang, Jumat pagi. Saat itu sejumlah nelayan dalam perjalanan pulang melaut. Sekitar 50 meter dari Pantai Ponggeran, para nelayan melihat segerombolan ikan besar berenang menuju pantai. Setelah didekati, ternyata ikan tersebut adalah ikan paus yang panjangnya 5-8 meter.

Ilham, warga Desa Sabang, menceritakan, mengetahui ada segerombolan ikan paus terdampar, warga Desa Sabang langsung berbondong-bondong menuju Pantai Ponggeran.

Awalnya warga hanya menonton gerombolan ikan raksasa itu, bahkan sejumlah anak-anak bermain-main di dekat ikan paus. Warga kemudian turun ke laut dan mendorong satu per satu ikan paus itu ke perairan yang lebih dalam.

Namun, setelah mencapai laut lebih dalam, ikan-ikan paus kembali lagi ke pantai. Walaupun warga berusaha menghalaunya, ikan-ikan paus tersebut tidak mau meninggalkan pantai.

Fatahuddin (38), warga Desa Sabang lainnya, mengatakan, sampai Minggu sore setidaknya 18 ikan paus telah mati. Dari 75 ikan paus yang masih hidup, sebanyak 30 ekor telah meninggalkan Pantai Ponggeran menuju pantai di Desa Rerang yang terletak di Kecamatan Damsol. Sisanya, 45 ekor lagi, masih terdampar di Pantai Ponggeran.

Sampai kemarin belum diketahui penyebab terdamparnya ikan-ikan tersebut.

Hal ini merupakan peristiwa pertama di perairan Donggala. Pada tahun 1980 warga setempat mengatakan pernah menemukan ikan paus terdampar, tetapi hanya satu ekor. (REI)