| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Sunday, August 13, 2006,12:36 PM

Resolusi PBB Diabaikan

Israel Tambah Pasukan dan Hancurkan Akses Bantuan Pengungsi

BEIRUT - Dewan Keamanan (DK) PBB akhirnya menyepakati draf resolusi untuk Lebanon dalam rapat mereka di New York, kemarin. Kendati dalam resolusi itu dituliskan agar kedua belah pihak segera menghentikan serangan, kemarin militer Israel justru menambah armada perang mereka di Lebanon sampai lipat tiga. Selain itu, serangan pasukan Zionis juga dilaporkan makin masuk ke dalam wilayah Lebanon.

"Kami telah melipattigakan jumlah pasukan yang beroperasi di Lebanon," tandas Kepala Staf AD Israel Dan Halutz, kemarin. Menurutnya, jumlah pasukan yang saat ini dikerahkan ke Lebanon, tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan armada semula. Namun, Halutz tidak membeberkan jumlah pasti pasukan Israel yang terlibat dalam pertempuran saat ini. Berdasarkan data yang ada, diperkirakan jumlah pasukan Israel yang bertugas di Lebanon mencapai sekitar 10.000 personel.

Nampaknya, pasukan Negeri Yahudi itu tidak akan mengendurkan serangan sedikit pun hingga upaya diplomatik PBB benar-benar diterapkan. Kemarin, pasukan udara Israel memperluas serangan mereka ke beberapa titik yang diyakini sebagai sarang gerilyawan Hizbullah. Jet-jet tempur Israel membombardir desa Rachaf di kawasan Lebanon Selatan yang berjarak 14 kilometer (km) dari perbatasan Israel. Menurut pasukan keamanan Lebanon, 15 warga sipil tewas dalam serangan tersebut.

Selain itu, Israel juga melancarkan serangan udara di kawasan perbatasan utara Lebanon. Jet-jet tempur Israel membombardir jalan raya utama menuju perbatasan Arida yang jaraknya sekitar 2 km dari pantai Mediterania. Padahal, pos perbatasan di Arida adalah satu-satunya ’pintu’ yang dibuka untuk membantu proses distribusi bantuan kemanusiaan ke negeri yang tercabik perang sejak 12 Juli lalu itu. Kendati jalan raya tersebut tidak bisa dilewati, sejumlah kendaraan pengangkut bantuan tetap berusaha masuk Lebanon lewat jalur-jalur alternatif.

Dengan hancurnya jalan utama menuju Arida, warga Lebanon yang masih terjebak di tengah perang semakin terisolasi. Jalur yang tersisa untuk keluar dari Lebanon adalah jalan setapak melalui padang gurun atau pegunungan. Mengingat gencarnya serangan pasukan Israel di darat, jalur alternatif yang tersisa itu pun akan sangat berbahaya untuk dilalui. Hingga kemarin, mereka masih terus melancarkan serangan darat di sepanjang wilayah Lebanon Selatan untuk memburu gerilyawan Hizbullah.

Dalam serangan terpisah, pasukan Israel dilaporkan menggempur kota Sidon dan menghancurkan sebuah stasiun pembangkit tenaga listrik. Ini merupakan serangan kedua Israel di kota yang terletak 40 km sebelah selatan Beirut tersebut. Pada hari yang sama, rudal Isral juga menghantam sebuah fasilitas listrik di ujung selatan Beirut, dekat kota Tyre. Otomatis, warga di kawasan tersebut tidak akan mendapatkan aliran listrik. Akibatnya, krisis kemanusiaan yang selama sebulan ini menghantui warga Lebanon akan bertambah parah.

Sementara itu, pertempuran darat di kawasan Marjayoun juga semakin sengit. Artileri Israel dan gerilyawan Hizbullah saling bertukar tembakan dalam pertempuran sengit di sekitar Lembah El-Ghandourieh. Pasukan Israel yakin, kawasan Marjayoun yang menghubungkan Lebanon dan Syiria itu digunakan sebagai lokasi peluncuran roket Hizbullah. Pertempuran yang lain pecah di sekitar Sungai Litani,sekitar 30 km sebelah utara perbatasan. Untuk mendukung serangan di kawasan tersebut, pasukan Israel mengerahkan sejumlah jet tempur. (ap/afp/rtr/bbc/hep)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home