| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Monday, July 03, 2006,3:40 PM

Pemimpin Agama Bahas Terorisme

Untuk Masukan kepada Para Pemimpin G-8

Moskwa, minggu - Para pemimpin keagamaan akan berkumpul di ibu kota Rusia, Moskwa, Senin (3/7) ini, untuk membahas berbagai masalah global, termasuk terorisme, sebagai salah satu bahan masukan kepada para pemimpin negara-negara G-8 yang akan melakukan konferensi tingkat tinggi, 15-17 Juli mendatang.

Meski demikian, adanya ketegangan antar-agama dan juga politik membuat sejumlah pemimpin keagamaan diperkirakan tidak akan menghadiri pertemuan itu. Sekitar 150 anggota delegasi diharapkan akan menghadiri pertemuan tiga hari itu.

Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri Gereja Ortodoks Rusia, Metropolitan Kirill, Minggu (2/7), mengatakan, pertemuan itu tidak akan membahas berbagai permasalahan dengan pendekatan teologis, tetapi akan mengajak seluruh pemimpin agama mengatasi berbagai permasalahan "manusia modern".

"Sekarang ini tidak ada mekanisme dialog antarpara pemuka agama dan pemerintahan di tingkat global," ungkapnya dalam jumpa pers.

Selain akan membahas masalah terorisme, ditambahkan Kirill, para pemimpin agama akan mendiskusikan apa yang disebut "benturan peradaban" dan perbedaan-perbedaan antar-agama, globalisasi, pengelolaan kekayaan alam, lingkungan, hubungan keluarga, dan jender.

Deklarasi yang akan dihasilkan para pemimpin keagamaan itu bukanlah suatu pernyataan politis, tetapi kegiatan pertemuan itu akan menandai sebuah rehat dari "pembenaran politik" yang tampak menonjol dalam kaitan dengan terorisme, sejak serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Ketimbang menyanggah adanya kaitan antara terorisme dan agama, kata Kirill, harus diakui bahwa tindakan terorisme sangat banyak dimotivasi oleh agama.

Berbeda dari masa Uni Soviet dulu, di mana Gereja Ortodoks Rusia hidup dalam tekanan yang besar, saat ini mereka justru mempunyai hubungan yang dekat dengan pemimpin Presiden Rusia Vladimir Putin.

Meski demikian, absennya sejumlah tokoh penting dari pertemuan itu akan menggambarkan hubungan yang sulit antara Rusia dan Gereja Ortodoks Rusia dengan para penganut agama lainnya. Pemimpin umat Katolik Roma sedunia, Paus Benediktus XVI, dipastikan tidak akan hadir, namun akan diwakili Kardinal Roger Etchegaray, Paul Poupard, dan Walter Kasper.

Gereja Katolik Roma di Rusia mengatakan, undangan belum diterima oleh tokoh paling senior mereka, Uskup Agung Tadeusz Kondrusiewicz. Kirill mengatakan undangan sudah dikirim.

Tokoh spiritual, sekaligus pemimpin Tibet Dalai Lama juga tidak diundang ke pertemuan itu, didasarkan keraguan mengenai kemungkinan Rusia akan memberinya visa karena khawatir hal itu akan mengganggu hubungan Rusia dengan China yang tentu saja akan keberatan atas pemberian visa kepada Dalai Lama.

Tokoh lain yang juga tidak akan hadir adalah Patriarch Bartholomew dari Konstantinopel dan tiga pemimpin agama Kristen lainnya yang kehadirannya dikhawatirkan akan mengganggu jalannya pertemuan itu karena posisi mereka yang berada di luar agama Kristen Ortodoks Moskwa.

Laporan kemiskinan

Menjelang pertemuan G-8, aktivis yang juga pemusik Bob Geldof akan menyampaikan kartu laporan antikemiskinan, Kamis pekan ini, yang di dalamnya akan mengungkapkan keberhasilan dalam pemberian bantuan dan pendidikan, tetapi juga menyuarakan lagi janji-janji negara kaya yang tidak mereka tepati.

Dijelaskan, para pemimpin G-8 yang menghadiri pertemuan di Skotlandia, tahun lalu, menjanjikan tambahan bantuan 50 miliar dollar AS per tahunnya pada 2010, dengan setengahnya akan disampaikan ke Afrika.

Menurut Geldof, upaya pengurangan utang yang sudah dilakukan terbilang baik, juga penyaluran bantuan kemanusiaan. Akan tetapi, di bidang perdagangan kinerjanya masih buruk. Hal tersebut, antara lain, terlihat dari semakin menurunnya sumbangan Afrika terhadap perdagangan dunia, dari enam persen pada 1980 menjadi hanya dua persen pada 2002. Padahal, Afrika mewakili 12 persen seluruh populasi penduduk dunia.

Masalah pengurangan kemiskinan dan perubahan iklim Bumi menjadi agenda utama pertemuan G-8 tahun lalu. Pada tahun ini krisis nuklir Iran diperkirakan akan mendominasi pada pertemuan di St Petersburg. (AP/AFP/OKI)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home