| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Saturday, August 05, 2006,1:00 PM

Israel Bombardir Lebanon, Sebanyak 37 Warga Lebanon Tewas

Musthafa Abd. Rahman

Beirut, Kompas - Situasi di Lebanon semakin genting menyusul serangan besar-besaran pasukan Israel melalui udara, Jumat (4/8). Akibat serangan Israel, empat warga di Beirut dan 33 petani di Lembah Bekaa tewas. Kelompok Hezbollah memberikan perlawanan di Lebanon selatan dan menewaskan lima tentara Israel.

Berdasarkan pengamatan Kompas langsung dari Beirut, jet-jet tempur Israel membombardir kota Beirut sejak Jumat dini hari waktu setempat. Sedikitnya dua ledakan bom dahsyat terdengar secara berturut-turut tepat pada pukul 04.15 dan 04.20.

Kompas sempat mencoba melihat situasi kota Beirut melalui jendela sebuah hotel yang terletak di kawasan Hamra--wilayah Beirut barat yang dihuni mayoritas Muslim Sunni. Dari tempat itu, kepulan asap akibat ledakan bom tidak begitu terlihat. Bangunan-bangunan pencakar langit yang berjejal di kota Beirut dan menghalangi satu sama lain, membuat sulit melihat segera tempat-tempat yang baru menjadi sasaran bom Israel.

Tidak terdengar pula bunyi sirene di kota Beirut, sebagai tanda bahwa situasi bahaya sedang atau akan terjadi. Hal itu berbeda halnya dengan suasana kota Kuwait ketika invasi Amerika Serikat ke Irak pada buan Maret tahun 2003. Bunyi sirene selalu terdengar di Kuwait saat itu, ketika sedang atau akan terjadi serangan rudal Irak.

Ketika Kompas membuka televisi satelit Aljazeera untuk mengetahui persis tempat ledakan bom dahsyat tersebut, baru diketahui bahwa Israel sedang membombardir distrik Auza'i di Beirut Selatan dan sasaran dekat bandara udara internasional Beirut. Menurut Aljazeera, Israel sedikitnya melakukan 26 kali pengeboman atas Beirut Selatan itu.

Reuters, dengan mengutip sumber di pihak militer Lebanon, melaporkan, setidaknya seorang tentara Lebanon tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Aljazeera menyampaikan Israel pada malam itu juga membombardir secara masif kota Baalbek di Lembah Bekaa (sekitar 70 km arah timur kota Beirut) yang dikenal sebagai basis Hezbollah.

Gempuran Israel itu ternyata terus berlanjut hingga Jumát pagi. Sasaran gempuran Israel pada Jumát pagi itu adalah jembatan-jembatan yang menghubungi kota Beirut dan kota Tripoli (Lebanon utara).

Jembatan terpenting yang dihancurkan Israel adalah jembatan Casino di distrik Jouneh (sektar 20 km utara kota Beirut) dan jembatan Haleh. Kepulan asap dari kobaran api akibat gempuran Israel atas jembatan Casino dan daerah sekitarnya, terlihat remang-remang dari distrik Hamra - Beirut Barat sekitar pukul 007.00 hari Jumát.

Hancurnya jembatan tersebut, menyebabkan putusnya hubungan kota Beirut dengan wilayah Lebanon Utara. Padahal, Kompas sekitar pukul 19.00 hari Kamis, masih melewati jembatan Casino, ketika datang dari Suriah melalui Tripoli menuju Beirut. Bisa dibayangkan kalau terlambat sehari saja masuk Lebanon, tentu sudah sangat sulit masuk Beirut karena jembatannya sudah hancur.

Menurut Reuters, sebanyak empat warga sipil tewas dalam serangan Israel ke sejumlah jembatan. Selain itu, 12 warga lainnya luka-luka.

33 petani tewas

Pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang daerah pertanian di dekat desa Qaa yang terletak di ujung utara bagian timur Lembah Bekaa. Pesawat Israel mengebom sebuah truk yang dipenuhi buah-buahan. Akibat serangan itu setidaknya 33 buruh tani, termasuk warga Kurdi Suriah, tewas.

Selain itu, 20 orang lainnya luka-luka dan harus dievakuasi ke rumah sakit di Suriah. Dilaporkan pula, 10 orang dinyatakan hilang.

Di Lebanon bagian tengah, pesawat Israel menghancurkan pembangkit listrik utama bernama Ibrahim Abdel Aal di Sohmor, empat kilometer selatan danau buatan Karwan di dam Sungai Litani. Pembangkit itu melayani listrik bagian timur Lembah Bekaa dan sebagian besar daerah di bagian selatan Lebanon.

Akibat serangan itu, aliran listrik terputus. Tingkat kerusakan belum bisa diketahui dan belum ada laporan mengenai korban.

Sumber di pihak keamanan mengatakan, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan lebih dari 150 serangan ke target-target di seluruh wilayah Lebanon selatan. Pada saat yang sama, tembakan-tembakan artileri menghujani daerah-daerah yang dekat dengan perbatasan.

"Dentuman ledakan terus berlangsung, pesawat-pesawat tempur tidak beranjak dari langit. Ini adalah salah satu hari yang paling mengerikan," kata sumber.

Perlawanan Hezbollah

Serangan pasukan Israel mendapat perlawanan sengit dari pejuang Hezbollah di sebelah selatan Beirut di Lembah Bekaa dan di Nabatiye. Sumber di pihak keamanan Lebanon menjelaskan, pejuang Hezbollah meledakkan bom jalanan dan menembakkan roket-roket antitank. Mereka juga menyerang tentara Israel yang menduduki tujuh daerah kantong berukuran kecil di selatan Lebanon, dengan senapan.

Para saksi menambahkan, Hezbollah menembakkan puluhan roket ke wilayah di bagian utara Israel. Dalam sebuah pernyataan, Hezbollah mengklaim, pihaknya mampu menghancurkan sebuah tank dan sebuah buldozer. Dalam pernyataan berbeda, mereka mengklaim telah menghancurkan tiga tank dan sebuah kendaraan angkut lapis baja.

Dari serangan-serangan itu, Hezbollah dilaporkan menewaskan lima tentara Israel yakni empat di Markaba dan seorang di Taibe. Korban di Markaba tewas ketika pasukan Israel yang mencoba memperluas kedudukannya, diserang tentara Hezbollah. Sementara, korban di Taibe, tewas karena tembakan rudal.

Sehari sebelumnya, Kamis, perlawanan Hezbollah menewaskan delapan warga sipil dan 12 tentara Israel.Ini adalah hari paling berdarah di Israel sejak peperangan pecah sekitar tiga minggu yang lalu.

Israel mengakui, ada tentaranya yang menjadi korban pada hari Jumat. Namun, Israel tidak menjelaskan apakah tentaranya hanya luka-luka atau tewas. Sebaliknya, Israel justru mengklaim, pasukannya menewaskan 10 pejuang Hezbollah di selatan Lebanon. Tidak ada komentar dari Hezbollah atas klaim Israel ini. (REUTERS/BSW)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home