| HOME | WRITING | IND-CLIPPING | ENG-CLIPPING | MUSIC |
Sunday, August 06, 2006,12:27 PM

Agresi Israel Picu Terorisme Baru

KUWAIT - Krisis Lebanon yang tak kunjung usai mengundang kekhawatiran sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, tak terkecuali Kuwait. Dalam wawancara dengan majalah Mesir el-Mussawar kemarin, PM Kuwait Sheikh Nasser Al Mohammed Al Sabah menyatakan khawatir jika Lebanon akan menjadi Iraq kedua. Menurutnya, jika krisis tersebut tidak segera diakhiri, akan tumbuh terorisme baru di Timur Tengah.

"Pembunuhan dan penghancuran yang dilakukan pasukan Israel di Lebanon, benar-benar tak terhindarkan. Dan saya yakin, jika perang ini terus berlanjut, akan muncul terorisme baru di Timur Tengah. Apabila itu semua terjadi, maka ancaman di kawasan ini akan semakin bertambah," kata Sheikh Nasser, kemarin. Oleh karena itu, politisi 66 tahun tersebut mendesak segera dicapainya solusi politis untuk krisis Lebanon tersebut. Menurutnya, solusi politis akan menghambat pihak ketiga terlibat dalam krisis tersebut.

Sejak krisis yang diawali penculikan dua serdadu Israel oleh gerilyawan Hizbullah itu tercipta, negara-negara Arab terus melontarkan kritik mereka kepada AS. Mereka yakin, negara adi kuasa itu berada di belakang semua serangan Israel tersebut. Oleh karena itu, wajar jika seiring meningkatnya ketegangan di Lebanon, bertambah pula sentimen anti AS di Timur Tengah. "Saya khawatir, Lebanon akan menjadi Iraq kedua," kata pemimpin yang menganggap Iraq sebagai sarang munculnya terorisme tersebut.

Di sisi lain, negara kaya minyak itu juga mengecam gerilyawan Hizbullah yang dinilai memancing ketegangan tersebut. Bersama Jordania, Mesir dan Arab Saudi, Kuwait melontarkan kritik kepada Hizbullah atas perbuatan mereka tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Sheikh Nassser menyesalkan hancurnya berbagai sarana infrastruktur di Lebanon. Demikian juga dengan banyaknya korban jiwa, terutama warga sipil, yang tewas dalam serangan tersebut. (ap/hep)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home